Penyebab Anyang-anyangan dan 3 Cara Mengatasinya

Banyak kondisi berbeda yang dapat menyebabkan anyang-anyangan atau nyeri saat buang air kecil.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Rina Eviana
kubunetral.com
Ilustrasi 

Tribunjogja.com - Pernahkah anda mendengar istilah anyang-anyangan?

Anyang-anyangan adalah suatu kondisi dimana seseorang memiliki keinginan secara terus menerus untuk buang air kecil namun tidak keluar atau yang keluar sedikit.

Biasanya muncul nyeri atau perih saat seang buang air kecil atau setelahnya.

Ilustrasi
Ilustrasi (iStockPhoto)

Gejala anyang-anyangan yaitu merasa perlu ke kamar mandi lebih sering dari biasanya, dan berkeinginan untuk sering buang air kecil walaupun sebenarnya tidak perlu.

Dalam dunia medis, anyang-anyangan dapat dikenal dengan dysuria.

Ketika mengalami anyang-anyangan, nyeri bisa berasal dari kandung kemih, uretra, atau perineum.

Uretra adalah saluran yang membawa urine ke luar tubuh.

Sementara, perineum adalah area di antara skrotum dan anus pada pria.

Sedangkan pada wanita, perineum adalah area di antara anus dan bukaan vagina.

Banyak kondisi berbeda yang dapat menyebabkan anyang-anyangan atau nyeri saat buang air kecil.

Untungnya, sebagian besar penyebab ini sangat bisa diobati.

Berikut ini adalah beragam penyebab anyang-anyangan yang bisa diwaspadai dikutip dari Kompas.com:

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK termasuk penyebab utama anyang-anyangan.

Melansir Medical News Today, ISK terjadi ketika bakteri berlebih menumpuk di suatu tempat di saluran kemih.

Bagian tubuh ini, termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.

Salah satu penyebab ISK yang sering terjadi, yakni menahan pipis dalam jangka panjang.

Ini karena dalam air kencing banyak terdapat bakteri yang bila air kencing tidak segera dibuang, bakteri akan menginfeksi saluran kemih.

Selain anyang-anyangan, gejala lain yang dapat muncul akibat ISK di antaranya yakni:

- Sering buang air kecil

- Urine keruh atau bernoda darah

- Demam

- Urine berbau busuk

- Nyeri di bagian samping perut dan punggung

2. Sensitivitas terhadap bahan kimia

Terkadang, bahan kimia yang berada di luar tubuh, seperti wewangian untuk organ intim dapat mengiritasi jaringan tubuh.

Saat seseorang buang air kecil, iritasi ini mungkin lebih terlihat, dan rasa sakit bisa terjadi.

Produk yang dapat menyebabkan sensitivitas bahan kimia meliputi:

- Douches (semprot vagina)

- Sabun

- Kertas toilet beraroma

- Pelumas Vagina

- Pelumas dan semacamnya

3. Efek samping obat

Beberapa obat, termasuk yang diresepkan dokter untuk mengobati kanker kandung kemih, dapat mengiritasi dan membuat jaringan kandung kemih meradang.

Kondisi ini sering kali dapat menyebabkan anyang-anyangan.

Jika seseorang telah memulai pengobatan baru dan mulai merasakan sakit saat buang air kecil, mereka harus menghubungi dokter dan menanyakan apakah gejalanya mungkin merupakan efek samping dari obat tersebut.

Seseorang tidak boleh berhenti minum obat sendiri tanpa bertanya kepada dokter terlebih dahulu.

Selain anyang-anyangan, efek samping konsumsi obat dapat menimbulkan gejala lain yang berbeda-beda tegantung jenis obatnya.

Cara Mengatasi

Namun jika penyebab anyang-anyangan berasal dari gaya hidup, beberapa cara ini bisa dilakukan untuk mengatasinya

Berikut cara untuk mengatasi anyang-anyangan dikutip dari Tribunnews:

1. Membatasi minuman kafein dan beralkohol

Kedua minuman ini bersifat diuretik dan menambah volume urine normal yang dihasilkan oleh ginjal.

Minuman diuretik membantu mengeluarkan bakteri dan saluran kemih karena lebih sering buang air kecil.

Tetapi, diuretik memaksa lebih banyak cairan keluar dari tubuh sehingga rentan terkena dehirasi.

2. Tidak menahan kencing dan kencing sampai tuntas

Jangan menahan kencing karena bisa meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih.

Begitu juga saat kencing tidak tuntas.

Karena kedua kebiasaan ini bisa membuat bakteri terjebak di kandung kemih dan berkembang biak di dalamnya.

Gejala utama infeksi saluran kemih yaitu rasa anyang-anyangan.

3. Meminum air putih yang cukup

Minumlah air putih yang cukup, karena ketika kurang air minum bisa membuat dehidrasi.

Ketika dehidrasi kadar air di dalam urine menjadi berkurang sehingga urine menjadi terkonsentrasi.

Urine yang terkonsentrasi ini bisa mengiritasi kandung kemih dan bisa menimbulkan nyeri ketika buang air kecil.

Jangan lupa untuk minum minimal 8 gelas perhari agar saluran kemih bisa terjaga dengan baik.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved