Ringankan Tugas Jogoboro, Pemkot Yogyakarta Perkuat Fasilitas Protokol Kesehatan di Malioboro
Penanda perpindahan zona kini makin diperjelas dengan gapura, sementara untuk pengukur suhu tengah disiapkan thermogun otomatis
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kawasan Malioboro Yogyakarta terus berbenah menjelang libur panjang Natal dan tahun baru, pada akhir Desember nanti.
Salah satunya dengan memperkuat skema pemeriksaan protokol kesehatan di kawasan tersebut.
Penanda perpindahan zona kini makin diperjelas dengan gapura, sementara untuk pengukur suhu tengah disiapkan thermogun otomatis.
Menariknya, alat pengukur suhu tersebut dijaga oleh patung dengan atribut komplit prajurit Kraton Ngayogyakarta yang berdiri tepat di samping setiap gapura penanda zona itu.
Keunikan tersebut, rupanya jadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berswafoto.
"Di Malioboro kita tambahi gerbang zona. Terus, nanti kita tidak pakai petugas thermogun lagi ya. Tetapi, begitu masuk pengunjung langsung dideteksi oleh patung prajurit Kraton," ungkap Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
Ia pun menuturkan, penambahan fasilitas dilakukan supaya protokol kesehatan dapat lebih diterapkan secara disiplin.
Terlebih, berdasar pengalaman sebelumnya, wisatawan berbagai daerah, bakal kembali memadati kawasan Malioboro selama libur Nataru.
"Jadi, itu bagian dari penguatan kita di masa libur natal dan tahun baru ini. Malioboro kita tambahi fasilitas untuk kelangkapan antisipasi sebaran Covid-19, dengan memperketat prokes," ujarnya.
Menurut Heroe, alat pengukur suhu otomatis juga akan meringankan petugas Jogoboro, yang bertanggungjawab mengawasi kawasan Malioboro.
Di samping itu, interaksi langsung dengan wisatawan saat pengukuran suhu pun dapat lebih diminimalisir lagi.
"Ya, menghindarkan supaya tidak banyak paparan, serta meringankan petugas Jogoboro juga, karena selama ini tersedot di sana," terang Heroe.
"Sehingga, nantinya petugas Jogoboro punya kesempatan untuk mengatur tentang larangan merokok, pemakaian masker, kerumunan dan sebagainya. Karena itu harus mendapat perhatian," imbuhnya.
Lebih lanjut, Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut berujar, aturan-aturan untuk mengantisipasi sebaran Covid-19 di Malioboro tetap diberlakukan.
Sehingga, diharapkan tak terjadi lagi peningkatan kasus corona selepas liburan, layaknya kejadian terdahulu.
"Sepanjang Malioboro, kita upayakan jangan sampai terjadi kerumunan ya. Jadi, aturan maksimal 500 orang di setiap zona dan segala macam itu tetap kita terapkan selama liburan nanti," tegasnya.
( tribunjogja.com )
