Dewan Minta Pemkot Yogyakarta Hati-hati Sebelum Memulai Kembali Pembelajaran Tatap Muka

Kalangan legislatif meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta supaya lebih berhati-hati sebelum memulai kegiatan belajar mengajar (KBM)

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kalangan legislatif meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta supaya lebih berhati-hati sebelum memulai kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.

Orang tua siswa pun harus dilibatkan, serta menjamin sepenuhnya keselamatan anak didik tanpa terkecuali.

Anggota Pansus Pendidikan DPRD Kota Yogyakarta, Triyono Hari Kuncoro mengatakan, pihaknya mendorong pemerintah untuk menggaransi penerapan protokol kesehatan di sekolah jika pembelajaran tatap muka benar-benar akan dimulai kembali pada kisaran Januari mendatang.

"Kalau mau mulai tatap muka lagi, harus ketat. Artinya tidak boleh serampangan, waton mlebu kabeh, kan tidak bisa ya, harus ada pola-pola terpadu dari sisi kesehatan, maupun capaian siswanya juga," ungkap Kuncoro. 

Baca juga: UPDATE Corona : Sejumlah Tenaga Kesehatan Kota Yogyakarta Sudah Mendapat Pelatihan Vaksinasi

Baca juga: Rekapitulasi Pilkada Tingkat Kabupaten Gunungkidul Dijadwalkan Pada 15 Desember Mendatang

"Sekarang kita lihat capaian siswa kalau dari sisi mutu sangat menurun, karena belajar daring itu. Kurikulum bisa tercapai 60 persen saja sudah bagus ya," imbuhnya.

Ia menyebut, orang tua, atau wali murid, memegang peran penting dalam rencana pembelajaran di tengah pandemi ini.

Pemerintah tidak boleh memaksakan anak untuk kembali beraktivitas di sekolah tanpa restu orang tuanya, karena situasi pagebluk memang belum berakhir.

"Ya, orang tua harus dilibatkan, ditawarkan istilahnya ya. Gimana, anakmu mau berangkat sekolah, atau tetap belajar di rumah dulu? Mungkin begitu," cetusnya.

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun ke-20, Slemania Gelar Lomba Mural

Baca juga: LIVE STREAMING Undian 16 Besar Liga Champions, Senin Pukul 18.00 WIB

"Pandemi kita tidak tahu kapan selesai. Dinamikanya kan di situ, satu sisi orang tua tidak bisa memenuhi pembelajaran di rumah. Tapi, di sisi yang lain, kasus Covid-19 sekarang malah semakin naik angkanya," imbuh Kuncoro.

Lebih lanjut, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menegaskan, kapanpun sekolah tatap muka ini akan dimulai, Pemkot Yogyakarta harus all out dari sekarang.

Khususnya, dalam mengalokasikan anggaran, untuk menunjang penerapan protokol kesehatan di sekolah.

"Protokol kesehatan harus ketat, dijaga betul. Penyemprotan (disinfektan) dan sebagainya, dilakukan berkala. Siapkan dari sekarang. Apalagi, sisa anggaran di BTT masih banyak. Jadi, harusnya bisa dibelanjakan untuk menunjang pendidikan selama masa Covid-19," pungkasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved