Pilkada Serentak 2020
Abdul Halim Muslih - Joko Purnomo Unggul di TPS 012 Pasutan Trirenggo Bantul
Proses pemungutan dan penghitungan surat suara, untuk Pilkada Bantul 2020 sudah selesai di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Bantul.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA. COM, BANTUL - Proses pemungutan dan penghitungan surat suara, untuk Pilkada Bantul 2020 sudah selesai di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Bantul.
Satu di antaranya di TPS 012 dusun Pasutan, Trirenggo, Bantul.
Di TPS tersebut, paslon nomor urut 1, Abdul Halim Muslih - Joko Purnomo (AHM - JP) memperoleh suara lebih unggul dibanding paslon nomor urut 2, Suharsono - Totok Sudarto (NoTo).
Baca juga: Paslon Sunaryanta-Heri Susanto Menang Telak di TPS 8 Kwarasan Wetan Nglipar Gunungkidul
Baca juga: Calon Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz Menang di TPS Kandang
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Eko Purwanto menyampaikan, daftar pemilih tetap di TPS 012 dusun Pasutan sebanyak 340 orang.
Dari jumlah tersebut, total pemilih yang menyalurkan hak pilihnya ada 283 orang.
Dengan rincian, paslon nomor 1 memperoleh 165 suara, sedangkan paslon nomor 2 sebanyak 103 suara.
Suara gugur atau tidak sah sebanyak 15 suara.
Baca juga: Terhalang Pandemi, Pengarahan Kantin Sekolah Aman Dilakukan Secara Daring
Baca juga: Pasien COVID-19 di Asrama Haji Gunakan Hak Pilihnya dengan Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
"Tadi semua proses berjalan dengan lancar," ucap Eko, Rabu (9/12/2020) sore, seusai penghitungan suara.
Menurutnya, tingkat partisipasi warga untuk mencoblos di TPS-nya cukup tinggi, sekitar 70-80 persen.
Semua proses berjalan lancar dan tidak ada kendala berarti.
Dalam pelaksanaannya, Ia mengaku menerapkaan protokol kesehatan secara ketat.
Tersedia tempat cuci tangan, sarung tangan, ada pengukuran suhu badan dan ruang tunggu dibatasi maksimal 5 orang.
Saat mengantre, juga diberi garis pembatas untuk saling menjaga jarak.
Petugas memakai Alat Pelindung Diri (APD) dan terpantau menyediakan bilik khusus untuk menampung pemilih yang bersuhu diatas 37,3 derajat.
"Tadi tidak ada yang diatas 37,3 derajat. Semua pemilih suhunya di bawah itu," terang dia. (Rif)