Aktivis Jogja Corruption Watch (JCW) Datangi Bawaslu DIY, Bawa Wajan, Telur, dan Sembako
Aktivis Jogja Corruption Watch (JCW) Baharuddin Kamba kembali melakukan aksi tunggal satu hari menjelang penyelenggaraan Pilkada
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aktivis Jogja Corruption Watch (JCW) Baharuddin Kamba kembali melakukan aksi tunggal satu hari menjelang penyelenggaraan Pilkada serentak di tiga daerah yakni Bantul, Sleman, dan Gunungkidul.
Aksi tersebut dilangsungkannya di kantor Bawaslu DIY, Selasa (8/12/2020).
Dalam aksinya, Kamba membawa serta wajan, telur, sembako seperti beras, gula, teh serta mengenakan surjan lurik lengkap dengan blankonnya.
Baca juga: Mencuri di Pusat Perbelanjaan di Sleman, Wisatawan Asal Karawang Terancam 5 Tahun Penjara
Baca juga: Pembebasan Tanah Kas Desa untuk Proyel Tol Yogya-Solo Harus Seizin Gubernur DIY
Aksi tersebut merupakan simbol agar Bawaslu DIY lebih tegas dan serius dalam melakukan penindakan terhadap politik uang dan penyalahgunaan bantuan sosial (Bansos).
"Termasuk video tumpukan telur dan wajan penggorengan dengan gambar salah satu pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati di Kabupaten Gunungkidul. Serta pembagian bansos bertuliskan Kemensos dari salah satu paslon di Kabupaten Sleman yang marak jelang pencoblosan tanggal 9 Desember 2020 besok," ujar Kamba.
Dirinya meminta kepada masyarakat yang ikut serta dalam Pilkada besok untuk jangan memilih paslon yang membagi-bagikan uang termasuk memanfaatkan bansos dari Kemensos untuk nafsu kepentingan politik sesaat.
"Karena politik uang merupakan perilaku koruptif dan akan melahirkan kepala daerah yang korup pula," imbuhnya.
Baca juga: Kompetisi Mandek, Marco Gracia Paulo : PSS Sleman Perkuat Aspek Manajerial
Baca juga: FANTASTIS, Warga Terdampak Tol Yogya-Solo di Kalasan Sleman Terima Ganti Untung Rp 9 Miliar
Dia juga menyerukan kepada Bawaslu DIY agar lebih aktif dalam melakukan pengawasan dan lebih tegas dalam penindakan peserta Pilkada yang melanggar aturan.
"Sudah saatnya masyarakat untuk melek politik di Pilkada tahun 2020 ini, untuk tidak memilih paslon yang melakukan money politic," katanya.
Sementara Ketua Bawaslu DIY, Bagus Sarwono mengapresiasi langkah JCW yang kerap menyuarakan penolakan terhadap politik uang.
Hal itu disebut dia merupakan salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat menjelang Pilkada nanti.
Soal pelanggaran yang dilakukan dalam penyelenggaraan Pilkada, Bagus menyebut hal tersebut masih dalam proses penelusuran lebih lanjut oleh pihaknya. (jsf)