Update Corona di DI Yogyakarta
Respon Sri Sultan Soal Dua Hari Alami Lonjakan Tinggi Kasus COVID-19 di DI Yogyakarta
Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X turut merespon tingginya angka kasus COVID-19 di DIY selama dua hari berturut-turut.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X turut merespon tingginya angka kasus COVID-19 di DIY selama dua hari berturut-turut.
Bahkan pada Kamis, (3/12/2020) kemarin kasus terkonfirmasi positif covid-19 di DIY menyentuh angka 189 kasus.
Jumlah tersebut merupakan rekor baru di DIY sejak Maret lalu.
Sementara pada hari ini, jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 turun hanya sedikit yakni totalnya 181 kasus.
Baca juga: BREAKING NEWS : Dua Hari Berturut-turut Kasus Positif Covid-19 di DIY Capai 180 Lebih
Dalam wawancaranya, Sultan mengatakan upaya penekanan kasus COVID-19 di DIY akan dikembalikan pada mode awal.
Di mana peran masyarakat desa dan pemerintah tingkat bawah menjadi kunci untuk memutus mata rantai virus yang melanda DIY sejak Maret lalu.
Langkah tersebut sempat dilakukan oleh beberapa masyarakat di DIY, saat itu banyak desa-desa yang berlakukan lockdown lokal hingga beberapa bulan.
"Kami sudah menerbitkan surat keputusan untuk memperketat desa-desa. Karena apa yang terjadi dari data yang masuk setiap hari bagi saya ini tidak hanya masalah bepergian. Tapi komunikasi sudah sampai tetangga gitu loh," kata Sultan saat ditemui di Kepatihan, Jumat (4/12/2020) siang.
Sehingga lanjut Sultan, protokol kesehatan menjadi semakin penting.
Baca juga: Dinkes Sleman Khawatirkan Lonjakan Kasus COVID-19 Setelah Libur Panjang
Karena dari laporan yang diterima, setelah dilakukan tracing kontak kasus, pasien yang dinyatakan positif justru melakukan pertemuan dengan kerabat dekat dan terjadilah penularan.
"Karena dalam report ini sudah ditracing ternyata bertemu dengan kasus nomor sekian, ini bertemu dengan nomor sekian. Nah, berarti kan antar lingkungan, ya kan?," imbuhnya.
Oleh karena itu, Sultan mengklaim bahwa kondisi tersebut bukan lagi muncul klaster pendidikan, perkantoran atau yang lainnya.
Sultan berharap agar warga masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan tidak berkerumun.
"Karena ini bukan lagi klaster dalam artian yang entah itu pendidikan, perkantoran. Ini sudah menjadi warga masyarakat sendiri. Oleh karena itu saya minta pers tetap memberikan pemahaman protokol kesehatan. Pakai masker jadi yang sangat penting," pungkasnya. (Tribunjogja.com)