Update Corona di DI Yogyakarta

Pemkab Bantul Akan Dorong Desa Dapat Miliki Shelter Isolasi COVID-19

Ke depan, Peraturan Bupati soal COVID-19 akan diubah agar Desa dapat menyediakan gedung sebagai shelter isolasi mandiri.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul akan mendorong tiap Desa menyediakan shelter isolasi agar dapat menampung pasien covid-19 dengan status tanpa gejala (OTG).

Kebijakan tersebut masih dikaji sebagai langkah antisipasi apabila terjadi lonjakan kasus.

Nantinya, pemenuhan segala sarana dan prasarana seperti obat-obatan, tenaga kesehatan dan Alat Pelindung Diri (APD) akan dibantu fasilitas dari Dinas Kesehatan.

Pjs Bupati Bantul Budi Wibowo mengatakan, bed atau tempat tidur untuk menampung pasien covid-19 di Bumi Projotamansari kondisinya penuh.

Karenanya, Bantul saat ini mengoptimalkan RS Veteran Patmasuri di Pangungharjo sebagai shelter isolasi.

Baca juga: Tempat Tidur di RS Rujukan Covid-19 Penuh, Pemkan Bantul Tambah Bed dan Optimalkan Shelter Isolasi

Sarana dan prasarananya akan dilengkapi.

Tapi, selain itu, kata dia, ke depan Peraturan Bupati soal COVID-19 akan diubah agar Desa dapat menyediakan gedung sebagai shelter isolasi mandiri.

"Peraturan Bupati akan kita ubah, sehingga dapat mengakomodir shelter isolasi, ada di Kalurahan masing-masing," ucap Budi, Kamis (3/12/2020).

Menurutnya, shelter isolasi di masing-masing desa tersebut direncanakan untuk mengantisipasi apabila terjadi ledakan kasus.

Segala saran dan prasarana, seperti petugas medis, obat-obatan dan peralatan akan dibantu.

Terpisah, Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santoso, atau biasa disapa Oki menjelaskan, shelter isolasi COVID-19 di desa, yang dimaksud oleh Pjs Bupati Bantul contohnya seperti RS Veteran Patmasuri milik Pemdes Panggungharjo dan Gedung Saemaul di Desa Sumbermulyo.

Menurut dia, desa nantinya akan didorong mampu memberdayakan gedung yang sekiranya bisa digunakan untuk menampung pasien positif covid-19 tanpa gejala.  

Sama halnya seperti Pemerintah Desa dahulu menyediakan tempat karantina desa, ketika ada banyak pelaku perjalanan pulang.

Baca juga: Tempat Tidur untuk Pasien di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Bantul Dilaporkan Terisi Penuh

Sedangkan yang akan diwacanakan ke depan adalah tempat isolasi mandiri di desa untuk menampung pasien covid-19 tanpa gejala. 

"Jadi, istilahnya tempat Karantina akan ditingkatkan. Yang tadinya untuk karantina pelaku perjalanan, menjadi tempat isolasi orang tanpa gejala," jelas dia. 

Adapun tujuan penyediaan shelter isolasi di desa.

"Untuk mengurangi beban rusah sakit. Jadi Rumah Sakit khusus hanya akan menjadi tempat perawatan bagi pasien bergejala sedang dan berat," lanjutnya. 

Disinggung mengenai peralatan, tenaga kesehatan, dan obat-obatan, Oki mengatakan akan dibantu oleh Dinas Kesehatan.

Tapi pemenuhannya secara satelit.

Artinya, akan mengikuti kebutuhan dan tetap konsultasi melalui Puskesmas serta RS Rujukan.

Oki mengatakan, shelter isolasi desa hanya untuk pasien OTG sehingga menurut dia hanya membutuhkan logistik, APD dan obat-obatan sederhana.

Dan pasien didalamnya menjalani isolasi selama 14 hari. 

Baca juga: BREAKING NEWS : Bertambah 46 Kasus COVID-19 dari Klaster Perkantoran dan Pendidikan di Bantul

"Keberadaan shelter nantinya dipantau oleh Satgas COVID-19 tingkat desa dan Puskesmas," ujar Oki sembari mengatakan bahwa kebijakan ini masih dikaji dan mungkin baru akan dimulai tahun depan.

Sehingga, nantinya keberadaan shelter dapat menampung pasien tanpa gejala.

Sedangkan RS Rujukan hanya untuk merawat pasien bergejala berat maupun gejala sedang yang memilik kecenderungan menjadi berat. 

Sementara itu, Sekda Bantul sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19 Bantul, Helmi Jamharis mengatakan, sebagai langkah teknis untuk memfasilitasi kebijakan penyediaan shelter isolasi di desa maka peraturan Bupati Bantul akan segera disempurnakan.

Segala persiapan saat ini terus dilakukan.

"Besok siang kami akan zoom meeting dengan Lurah dan Camat untuk membahas ini," terang dia. (Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved