Bisnis

Pemerintah dan Pelaku Usaha di Yogyakarta Susun Strategi Pengembangan Pariwisata

Yogyakarta tidak terlepas dari tradisi dan budaya yang menjadi karakter dan ciri khas Yogyakarta untuk menarik wisatawan datang.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Tangkapan layar seminar nasional pariwisata 2020 

Sementara itu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan bahwa DIY memiliki tiga kekuatan penyangga atau tripilar, yakni budaya, pendidikan dan pariwisata.

Dalam dunia ekonomi bisnis, budaya menghasilkan industri kreatif dalam sistem ekonomi kreatif, di mana DIY bisa dikatakan menjadi pusat kegiatan industri kreatif.

Baca juga: Geliat Pariwisata dan MICE di DI Yogyakarta Terlihat Pada Triwulan III 2020

Maka tepat, jika DIY menetapkan visi 2025 menjadi pusat budaya, pendidikan dan pariwisata terkemuka di ASEAN dalam masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera.

"Untuk menjadikan pariwisata sebagai jangkar ekonomi DIY memerlukan kolaborasi sinergi antar pemangku kepentingan. Salah satunya adalah membangkitkan kembali pariwisata berbasis komunitas yang menjadi ciri khas DIY," jelasnya.  

Gubernur menyatakan, meski sudah disepakati baik oleh Pemda DIY maupun PHRI dan ASITA tentang SOP adaptasi kebiasaan baru, seluruh pihak harus lebih waspada dalam implementasinya terutama di saat masa liburan panjang.

Karena menurutnya, kerumunan wisatawan akan sulit diawasi dan dikendalikan kecuali menambah personel yang selain memiliki disiplin tapi tetap dengan cara budaya Jogja yakni tegur sapa yang ramah.

"Saya ingin menyampaikan pesan bahwa DIY siap menyambut kembali para tamu dan wisatawan untuk datang seraya selalu menjamin dan menjaga keselamatan dan keamanan wisatawan. Spirit ini yang perlu kita jaga dan gerakan bersama," tambahnya. (Tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved