Yogyakarta
Masuk Musim Penghujan, Waspadai Penyakit DBD, Diare dan Leptospirosis
Memasuki musim penghujan saat ini, muncul beberapa potensi penyakit yang seringkali mengalami tren peningkatan.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Memasuki musim penghujan saat ini, muncul beberapa potensi penyakit yang seringkali mengalami tren peningkatan.
Di antaranya demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
Kepala Klinik Pratama Palang Merah Indonesia (PMI) DIY, dr Sari Murnani menjelaskan gejala dan antisipasi yang perlu dilakukan dari ketiga penyakit ini.
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans.
Baca juga: Musim Penghujan, Potensi Penyakit DBD dan Leptospirosis di Kulonprogo Meningkat
Bakteri ini ditularkan dari hewan yang biasanya adalah tikus kepada manusia.
Jika kencing tikus terdapat di tempat-tempat tertentu atau genangan air, kemudian mengenai luka pada tubuh manusia atau tidak sengaja terminum maka manusia tersebut dapat terserang leptospirosis.
Sari menuturkan, oleh karena itu yang seringkali terkena penyakit ini adalah petani atau pekerja kebersihan.
Sebagai langkah antisipasi, bila menjalani pekerjaan atau aktivitas yang rentan terkena kencing tikus atau genangan air, dapat memakai alat pelindung diri seperti sepatu boot.
"Jika ada luka gores saja atau pori terbuka itu bisa jadi jalan masuk bakteri ini. Selain itu perhatikan selalu PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat). Jika ada gejala segera periksakan ke dokter," ujarnya saat dihubungi, Rabu (2/12/2020).
Adapun terkait gejala leptospirosis, lanjut Sari, penyakit ini biasanya tidak langsung menunjukkan gejala setelah terkena bakteri.
Namun, akan ada masa inkubasi terlebih dahulu.
Gejala seperti demam tinggi mendadak biasanya baru dialami setelah 7-10 hari kontak dengan bakteri.
Baca juga: Waspada DBD Saat Musim Penghujan
"Gejalanya demam tinggi mendadak, nyeri kepala, nyeri otot betis, sakit tenggorokan, mual, dan muntah juga bisa terjadi," ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Sari, jika sudah berat penyakit ini dapat mengakibatkan gagal ginjal.