Jawa
Sebagian Lantai dan Stupa Candi Borobudur Telah Ditutup, Antisipasi Abu Merapi
Penutupan lorong dan stupa Candi Borobudur berlanjut sampai sepanjang lorong di lantai 3-6 candi.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Penutupan lorong dan stupa Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tidak hanya pada 32 stupa di lantai delapan dan lorong lantai satu saja, tetapi berlanjut sampai sepanjang lorong di lantai 3-6 candi.
Upaya ini dilaksanakan oleh Balai Konservasi Borobudur (BKB) untuk melindungi candi dari potensi bahaya yang berasal dari abu vulkanik jika erupsi Gunung Merapi terjadi.
Tudung menggunakan bahan Terpaulin yang dinilai kuat dan tahan lama.
Pamong Budaya Ahli Madya BKB, Yudi Suhartono, mengatakan, belajar dari pengalaman Erupsi Gunung Merapi tahun 2010 dan Gunung Kelud tahun 2014 lalu, abu vulkanik sampai ke Candi Borobudur.
Baca juga: Tudung Stupa dan Lantai Candi Borobudur Gunakan Terpaulin
Abu vulkanik cenderung bersifat asam dengan pH sekitar 3-4.
Keasaman dari abu tersebut dinilai dapat merusak batuan candi dan membuat pelapukan batuan di sana jika dibiarkan terus menerus.
"Kita belajar dari pengalaman Merapi 2010 dan 2014, dimana ketika meletus mengeluarkan abu vulkanik sampai Candi Borobudur. Pengalaman kemarin pH 3-4 itu asam. Ketika pH asam itu kena batu, dia akan mengalami kerusakan batu. Batu akan menjadi lapuk kalau dibiarkan terus menerus. Pengalaman itu yang membuat kita melaksanakan ini," tuturnya, Selasa (24/11/2020).
Potensi bahaya dari abu vulkanik inilah yang mendorong langkah penutupan candi dilaksanakan oleh BKB.
Selain pelapukan, masalah yang ditimbulkan jika abu vulkanik sampai menutupi tubuh candi adalah abu tersebut akan masuk dan memenuhi celah-celah batuan.
Hal ini tentu akan menyulitkan dalam proses pembersihannya.
Terlebih terdapat saluran drainase yang ada di bawah lantai candi, sehingga jika abu masuk akan berpotensi menyumbat drainase.
"Kita harus siap dalam segala hal, untuk meminimalkan dampak bahaya abu vulkanik terhadap candi. Salah satu yang terkena drainase dan pelapukan batunya. Selain mencegah pelapukan batu, karena di bawah ada saluran drainase yang harus kita lindungi," tuturnya.
"Penutupan itu akan melindungi batuan candi, sehingga pembersihan lebih mudah. Pengalaman 2010 setengah mati kita membersihkannya. Kita mesti membongkar batu lantai untuk membersihkan drainase," tambah Yudi.
Baca juga: BREAKING NEWS : Antisipasi Abu Merapi, Stupa dan Lantai Candi Borobudur Ditudungi Penutup
Terpaulin sendiri dipilih menjadi tudung untuk menudungi stupa dan lorong candi.