Pendidikan
Pemkot Yogyakarta Pertimbangkan Pembelajaran Tatap Muka Mulai Januari
Pemkot Yogyakarta membuka peluang untuk memulai kembali pembelajaran tatap muka pada Januari tahun depan.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta membuka peluang untuk memulai kembali pembelajaran tatap muka pada Januari tahun depan.
Dengan catatan, protokol kesehatan bisa dijalankan secara baik dan kasus COVID-19 menunjukkan grafik melandai.
Terlebih, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pun sudah memberi sinyal pembelajaran tatap muka dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah, yang terpaksa dihentikan sementara waktu karena adanya pandemi virus corona sejak kisaran Maret lalu.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mempersiapkan kebijakan untuk menjalankan kembali sekolah tatap muka selaras dengan arahan Kemendikbud.
Di antaranya, melengkapi sarana dan pra sarana mengenai protokol kesehatan.
Baca juga: Gelar Macapat, Upaya Pemkot Yogya Ngudi Murih Lestari lan Ngrembakaning Budaya
"Mulai pengukur suhu (thermogun) tempat cuci tangan, lalu bagaimana kapasitas kelas dan kesiapan sekolah saat siswa masuk di lingkungan kelas, proses pembelajaran dengan sistem shift, hingga skema siswa meninggalkan sekolah seusai KBM," ungkapnya, Senin (23/11/2020).
Ia mengakui, dengan kondisi pandemi yang belum berakhir, mau tidak mau sistem pembelajarannya harus dibagi dalam tiga, atau empat shift dalam satu kelas.
Sehingga, murid mana saja yang tergabung dalam shift tertentu, harus ditentukan dan dibahas sedini mungkin.
"Jumlah yang bisa masuk bersamaan hanya seperempat dari kapasitas kelas. Jadi, misal kapasitasnya 32, satu shift cukup delapan siswa saja. Kemudian, setiap shift kita atur yang berasal dari lingkungan yang sama, entah satu RW, saru kampung, atau satu kelurahan," ujarnya.
"Kita juga punya ketetapan, untuk tahap awal, sekolah tatap muka hanya dua jam setiap harinya. Pertemuan hanya dua jam, setelah itu pulang," tambah Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta itu.
Di samping itu, Heroe menandaskan, masing-masing sekolah wajib membentuk gugus tugas yang berfungsi menyiapkan, sekaligus memonitoring agar protokol kesehatan diterapkan dengan benar.
Harapannya, bulan November dan Desember ini bisa dijadikan fase uji coba penerpannya.
"Kalau semua sudah siap, awal Januari mungkin bisa dimulai pembelajaran tatap muka. Tapi, semuanya juga tergantung dari perkembangan kasus di Kota Yogyakarta dan kesiapan sekolah, serta siswanya juga," tambahnya.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Masih Telusuri Sebaran Covid-19 di Warung Bakmi Jalan Mayor Suryotomo
Walau begitu, Wawali berujar, kemungkinan rekomendasi untuk memulai pembelajaran tatap muka, untuk sementara, hanya diberikan pada tingkat SD dan SMP.
Sedangkan bagi TK, atau kelompok bermain, belum dimulai dalam waktu dekat karena perbedaan tingkat kerawanan.