Inilah 4 Penyakit 'Silent Killer' yang Sering Mengintai Pria
Silent killer merupakan istilah untuk penyakit yang tak menunjukan gejala. Terkadang, penyakit yang masuk daftar "silent killer" ini muncul
Tribunjogja.com -Kebanyakan pria lebih cuek dengan kondisi kesehatan dibanding wanita. Sementara di sisi lain, kombinasi gaya hidup dan kecuekan pria akan kesehatannya sama halnya dengan mendekatkan mereka ke penyakit yang masuk kategori "silent killer".
Apa itu penyakit "silent killer"?
Silent killer merupakan istilah untuk penyakit yang tak menunjukan gejala. Terkadang, penyakit yang masuk daftar "silent killer" ini muncul dengan gejala yang seringkali luput dari perhatian.
Padahal, jika tak segera ditangani kondisi tersebut bisa menyebabkan kerusakan permanen dan merengut nyawa.

Berikut 4 daftar penyakit yang masuk kategori "silent killer" di kalangan pria:
1. Penyakit jantung
Penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian pria. Penyakit ini memengaruhi kondisi jantung dan pembuluh darah, yang bisa memicu gagal jantung, angina, penyakit arteri koroner, dan aritmia.
Melansir data Piedmont Healthcare, satu dari empat pria meninggal karena penyakit jantung setiap tahun. Penyakit ini tergolong mematikan karena seringkali tak menunjukan gejala pada tahap awal.
Menurut ahli jantung Jyoti Syarma, ada beberapa faktor risiko yang seringkali memicu penyakit jantung, yakni tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan faktor genetik. Seringkali, faktor risiko tersebut tak dirasakan oleh banyak orang, khususnya kalangan pria.
"Jika dibiarkan, faktor risiko ini bisa semakin bertambah. Itu sebabnya, sangat penting melakukan pemeriksaan rutin," saran Syarma.
Baca juga: Sering Tak Sarapan, Risiko Kena Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 Makin Tinggi
2. Kanker prostast

Kanker prostat adalah jenis kanker paling umum di antara pria, setelah kanker kulit.
Menurut ahlionkologi Spencer Kozin, kanker prostat seringkali tidak menimbulkan gejala hingga menyebar ke seluruh tubuh.
"Jika sudah menyebar, penyakitnya tidak lagi bisa disembuhkan, hanya bisa diobati," tambah Kozin.
Oleh karena itu, Kozin menyarankan para pria untuk melakukan skrining antigen khusus prostat (PSA) secara teratur guna melakukan deteksi dini. Penelitian menunjukkan bahwa skrining PSA secara teratur dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker prostat hingga lebih dari 25 persen.