Inilah 4 Penyakit 'Silent Killer' yang Sering Mengintai Pria

Silent killer merupakan istilah untuk penyakit yang tak menunjukan gejala. Terkadang, penyakit yang masuk daftar "silent killer" ini muncul

Editor: Rina Eviana
Health News
ilustrasi 

Tribunjogja.com -Kebanyakan pria lebih cuek dengan kondisi kesehatan dibanding wanita. Sementara di sisi lain, kombinasi gaya hidup dan kecuekan pria  akan kesehatannya sama halnya dengan mendekatkan mereka ke penyakit yang masuk kategori "silent killer".

Apa itu penyakit "silent killer"?

Silent killer merupakan istilah untuk penyakit yang tak menunjukan gejala. Terkadang, penyakit yang masuk daftar "silent killer" ini muncul dengan gejala yang seringkali luput dari perhatian.

Padahal, jika tak segera ditangani kondisi tersebut bisa menyebabkan kerusakan permanen dan merengut nyawa.

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Berikut 4 daftar penyakit yang masuk kategori "silent killer" di kalangan pria:

1. Penyakit jantung

Penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian pria. Penyakit ini memengaruhi kondisi jantung dan pembuluh darah, yang bisa memicu gagal jantung, angina, penyakit arteri koroner, dan aritmia.

Melansir data Piedmont Healthcare, satu dari empat pria meninggal karena penyakit jantung setiap tahun. Penyakit ini tergolong mematikan karena seringkali tak menunjukan gejala pada tahap awal.

Menurut ahli jantung Jyoti Syarma, ada beberapa faktor risiko yang seringkali memicu penyakit jantung, yakni tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan faktor genetik. Seringkali, faktor risiko tersebut tak dirasakan oleh banyak orang, khususnya kalangan pria.

"Jika dibiarkan, faktor risiko ini bisa semakin bertambah. Itu sebabnya, sangat penting melakukan pemeriksaan rutin," saran Syarma.

Baca juga: Sering Tak Sarapan, Risiko Kena Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 Makin Tinggi

2. Kanker prostast

Ilustrasi
Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto)

Kanker prostat adalah jenis kanker paling umum di antara pria, setelah kanker kulit.

Menurut ahlionkologi Spencer Kozin, kanker prostat seringkali tidak menimbulkan gejala hingga menyebar ke seluruh tubuh.

"Jika sudah menyebar, penyakitnya tidak lagi bisa disembuhkan, hanya bisa diobati," tambah Kozin.

Oleh karena itu, Kozin menyarankan para pria untuk melakukan skrining antigen khusus prostat (PSA) secara teratur guna melakukan deteksi dini. Penelitian menunjukkan bahwa skrining PSA secara teratur dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker prostat hingga lebih dari 25 persen.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved