Potensi Erupsi Gunung Merapi
Pjs Bupati Klaten Sebut Telah Petakan Jumlah Dusun yang Terdampak Erupsi Gunung Merapi
Penjabat sementara (Pjs) Bupati Klaten, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten sudah memetakan
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Penjabat sementara (Pjs) Bupati Klaten, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten sudah memetakan jumlah dusun yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Merapi di daerah itu.
Menurut Sujarwanto, setidaknya terdapat 10 dusun yang memiliki potensi langsung jika terjadi peningkatan aktivitas gunung tersebut.
"Secara total kita sudah berhitung, ada sekitar 1026 warga dari 10 dusun dari tiga desa kawasan rawan bencana (KRB) Merapi," ujarnya pada awak media seusai mendampingi kunjungan Kepala BNPB, Doni Monardo di desa Balerante, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Daftar 9 Kabupaten/Kota dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Indonesia, Ini Imbauan Satgas
Baca juga: Antisipasi Erupsi Gunung Merapi, PLN UID Jateng dan DIY Siagakan 501 Personel
Baca juga: Siaga Bencana Alam, Kodim 0730 / Gunungkidul Gandeng Sejumlah Instansi
Adapun 10 dusun yang berada di tiga desa itu yakni di Desa Balerante terdapat empat dusun yakni, dusun Ngipiksari, Sambungrejo, Gondang dan Sukorejo.
Sementara di Desa Tegalmulyo terdapat tiga dusun yakni dusun Canguk, Sumur dan Pajegan.
Sedangkan di Dusun Sidorejo juga terdapat tiga dusun yakni dusun Petung, Kembangan dan Deles.
Menurut dia, dari jumlah 1.026 orang dari 10 dusun tersebut, sudah mengungsi sekitar 360 orang dari dua desa yakni desa Balerante dan Tegalmulyo.
"Dan sekarang sudah mengungsi sekitar 360 orang. Masih kurang dari separuh," tambahnya.
Baca juga: IHSG Hari Ini Diprediksi Melemah, Simak Rekomendasi Pasar 20 November 2020
Baca juga: Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini, Jumat 20 November 2020
Baca juga: HARGA EMAS Batangan per Gram dan Nilai Tukar Rupiah Hari Ini
Ia mengatakan, untuk sebagian warga lainnya yang belum mengungsi, pihaknya terus melakukan edukasi dan memberikan pemahaman terhadap para warga yang tinggal di lereng-lereng Gunung Merapi tersebut.
"Kita terus jelaskan resikonya seperti apa. Harapan kita di masa siaga ini yang didahulukan adalah kelompok rentan (lansia, ibu hamil, anak-anak dan difabel)," jelasnya. (Mur)