Lebihi Target, Perolehan Pajak Restoran Gunungkidul Rp 2,6 Miliar Hingga Oktober 2020

Kabid Penagihan, Pelayanan, dan Pengawasan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul Suprihatin mengungkapkan perolehan pajak

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Setelah melewati masa berat di awal pandemi Covid-19, kini sektor usaha restoran dan jasa boga di Kabupaten Gunungkidul mulai menggeliat.

Hal ini terlihat dari pemasukan pajak jelang akhir tahun 2020.

Kabid Penagihan, Pelayanan, dan Pengawasan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul Suprihatin mengungkapkan perolehan pajak saat ini sudah melebihi target.

"Hingga akhir Oktober lalu, perolehan pajak restoran dan jasa boga mencapai Rp 2,610 miliar," ungkap Suprihatin pada wartawan, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Denda Merokok Rp7,5 Juta di Malioboro Diterapkan Tahun Depan

Baca juga: Mendikbud RI Perbolehkan Belajar Tatap Muka di 2021, Sekda DIY Tak Ingin Ada Klaster di Sekolah

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menargetkan pemasukan sebesar Rp 2,6 miliar dari sektor tersebut.

Angka target ini sebelumnya dipangkas dari yang sebelumnya mencapai Rp 6,65 miliar.

Suprihatin menjelaskan pemangkasan tersebut dilakukan karena adanya re-focusing anggaran lantaran pandemi Covid-19.

Termasuk pemotongan anggaran konsumsi karena pertemuan dilarang dengan alasan protokol kesehatan.

"Saat rapat dalam jumlah terbatas pun hanya dialokasikan untuk makanan kecil. Jadi pemasukan ini murni pajak restoran," ungkapnya.

Selain kondisi yang perlahan pulih, Suprihatin mengatakan kesadaran membayar pajak para pengusaha restoran saat ini sudah baik. Sebab mereka kebanyakan sudah melaporkan secara mandiri tanpa perlu ditagih.

Situasi yang mulai membaik juga dirasakan dari sektor pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Asti Wijayanti mengungkapkan sejak awal November lalu pendapatan sudah mencapai Rp 11,145 miliar.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia Jumat 20 November, Total Kasus 488.310, Jakarta Terbanyak, Jatim Kedua

Baca juga: PLN UID Jateng & DIY Terima Kunjungan Wantannas

"Angka ini sudah mendekati target PAD 2020 pasca re-focusing, yaitu Rp 13,9 miliar," katanya beberapa waktu lalu.

Salah satu pendongkrak pemasukan sektor pariwisata berasal dari libur panjang akhir Oktober lalu.

Saat itu, Dispar mampu meraup pendapatan sekitar Rp 574 juta dengan total pengunjung 78.372 orang.

Asti pun optimis target bisa tercapai di akhir tahun 2020. Namun di sisi lain, ia tetap memprioritaskan penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata.

"Saat ini kan masih tahap Uji Coba, jadi prioritas kami tetap pada jaminan kesehatan wisatawan," kata Asti. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved