Pengakuan Mantan Sespri, Tommy Surmadi Beberapa Kali Temui Irjen Napoleon di Ruang Kerja

Pengakuan Mantan Sespri, Tommy Surmadi Beberapa Kali Temui Irjen Napoleon di Ruang Kerja

Editor: Hari Susmayanti
Antara foto/Sigit Kurniawan via Kompas.com
Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Joko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya dalam sidang dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (2/11/2020). Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri itu didakwa menerima suap 200 ribu dolar Singapura dan 270 ribu dolar AS dalam kasus penghapusan nama Joko Tjandra dari Daftar Pencarian Orang (DPO) Interpol. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Pengusaha Tommy Sumardi terungkap beberapa kali menemui Irjen Napoleon di ruang kerjanya sebelum kasus dugaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra.

Pertemuan Tommy Sumardi dengan Irjen Napoelon ini dibeberkan oleh Fransiscus Ario Dumais, mantan sekretaris pribadi Irjen Napoleon saat menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan suap terkait penghapusan red notice Djoko Tjandra dengan terdakwa Djoko Tjandra di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (19/11/2020).

Djoko Tjandra didakwa menyuap Mantan Kepala Divisi Hubungan International Polri Irjen Napoleon Bonaparte, mantan Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri Brigjen Pol Prasetijo Utomo dengan perantara Tommy Sumardi.

"Apakah ada saksi Prasetijo Utomo beberapa kali menghadap ke Kadiv (Napoleon)?" tanya jaksa kepada Fransiscus dalam persidangan, Kamis, dikutip dari Tribunnews.com.

"Ada, seingat saya beliau dua kali. Dua kali bersama Pak Tommy," kata Fransiscus menjawab pertanyaan jaksa.

Jaksa kemudian bertanya soal pernah atau tidaknya Tommy Sumardi menemui Napoleon tanpa kehadiran Prasetijo.

Fransisucus menyatakan, Tommy pernah beberapa kali datang ke kantor Napoleon.

"Sempat beberapa kali, datang ke ruang, ke Kadiv. Yang pertama awal April, 16 April, Prasetijo tidak terlihat. Hanya Tommy yang datang sendiri," ungkap Fransiscus.

"Ketiga, 28 April Pak Tommy datang sendiri. Tapi tidak sempat ketemu karena Pak Napoleon rapat di ruang kerja, tapi sempat menunggu di ruang Sespri.

Baca juga: ICW Desak Bareskrim dan Kejagung Kooperatif Soal Supervisi KPK Dalam Kasus Djoko Tjandra

Baca juga: Tiga Istilah Dalam Kasus Djoko Tjandra di Sidang Irjen Napoleon, Brigjen Prasetijo & Jaksa Pinangki

 

 

Tanggal 29 April, Pak Tommy datang sendiri, pada saat itu tidak sempat bertemu," sambungnya.

Fransiscus juga mengungkapkan bahwa Tommy sempat sendirian masuk ke ruang Napoleon sambil membawa paper bag pada pertemuan tanggal 16 April.

"Waktu keluar gimana?" tanya jaksa lagi.

"Paper bag tidak bawa lagi," jawab Fransiscus.

Dalam kasus ini, Djoko Tjandra didakwa memberi suap 200.000 dollar Singapura dan 270.000 dollar AS kepada Napoleon serta 150.000 dollar AS kepada Prasetijo melalui Tommy.

Suap tersebut diberikan agar Napoleon dan Prasetijo menghapus nama Djoko Tjandra dari daftar pencarian orang.

Dalam dakwaan disebutkan, uang suap itu dibawa dalam paper bag dan diserahkan di ruang kerja Napoleon.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Djoko Tjandra, Saksi Ungkap Pertemuan Tommy Sumardi dengan Irjen Napoleon

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved