Mantan Atlet Panahan DI Yogyakarta Kelola Lahan Kosong Jadi Lapangan Berkualitas
Namun situasi tersebut justru membuat Rahmat Sulistyawan memutar otak agar latihan panahan tetap bisa dilakukan, dengan tetap mengutamakan
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM - Nyaris semua sektor usaha goyah diterjang pandemi Covid-19.
Tapi uniknya, di tengah kondisi ini, inovasi dan kreasi justru banyak bermunculan.
Satu di antaranya ialah yang dilakukan mantan atlet panahan yang kini menjadi pelatih panahan DI Yogyakarta, Rahmat Sulistyawan.
Ditutupnya fasilitas olahraga milik Pemerintah Daerah (Pemda) DI Yogyakarta beberapa waktu lalu lantaran merebaknya pandemi Covid-19 membuat atlet panahan tak bisa melakukan latihan yang biasa mereka gelar di Lapangan Kenari, Kota Yogya.
Namun situasi tersebut justru membuat Rahmat Sulistyawan memutar otak agar latihan panahan tetap bisa dilakukan, dengan tetap mengutamakan keselamatan atlet di tengah situasi pandemi.
Mantan atlet panahan yang pernah meraih medali emas di PON XIX Jawa Barat tahun 2016 lalu ini kemudian berinisiatif mengelola lahan kosong milik sebuah perguruan tinggi swasta yang terletak di Sewon Bantul untuk ia sewa dan diubah menjadi lapangan panahan dan sepak bola agar para atlet tetap bisa berlatih.
Baca juga: BREAKING NEWS : Pohon Tumbang di Kompleks Balaikota Yogya, Satu Unit Mobil Ringsek
Baca juga: Potensi Penyakit Hewan Ternak Saat Penghujan, DPP Gunungkidul Keluarkan Imbauan
Baca juga: Berstatus Health Promoting University, UPNVY Pertimbangkan Buka Fakultas Bidang Kesehatan
Kini, lahan yang sebelumnya kosong dan ditumbuhi tanaman liar, sudah berubah menjadi lapangan panahan dan sepak bola berkualitas yang memiliki kontur tanah rata dan rumput yang juga terawat.
"Lapangan Panbol atau panahan dan sepak bola ini kurang lebih sudah lima bulan. Sebelumnya Lapangan Kenari yang biasa digunakan atlet panahan DIY untuk berlatih ditutup karena pandemi, jadi kemudian terpikir untuk membuat lapangan baru," ujar kakak kandung dari atlet pelatnas panahan, Titik Kusumawardhani dan Hendra Purnama ini.
Diceritakannya, proses penggarapan lahan seluas 120 x 100 meter ini dimulai pada awal bulan puasa, April 2020 dan selesai satu minggu sebelum Idul Fitri.
"Setelah selesai langsung digunakan meski belum ada rumput. Karena lapangan Panbol ini cukup besar, jadi selain digunakan untuk latihan panahan juga kami bagi dengan lapangan sepak bola. Jadi Lapangan Panbol ini khusus buat panahan tapi kalau ada yang mau sewa untuk sepak bola, ya disewakan juga karena untuk perawatan lapangan," ujar Rahmat.
Baca juga: Kronologi Tiga Warga Oku Tewas Disambar Petir saat Mengecas Handphone
Baca juga: Bacaan Doa Agar Terbebas dari Hutang, Lengkap dengan Artinya
Baca juga: Peserta Lolos CPNS 2019 yang Tak Lengkapi Berkas Hingga 21 November 2020 Dinyatakan Mundur
Benar saja, walaupun baru sekira lima bulan bisa digunakan, Rahmat menyebut banyak pihak tertarik untuk menggunakan Lapangan Panbol.
Di samping Pelatnas panahan Indonesia yang beberapa waktu lalu sudah tiba di Yogyakarta dan menjalani latihan intensif bahkan uji tanding di Lapangan Panbol, ada juga tim pemusatan latihan daerah (Pelatda) DIY yang disiapkan berlaga di PON mendatang.
"Tim panahan Puslatda DI Yogyakarta rencananya juga akan menggunakan Lapangan Panbol ini, karena tersedia mess juga di sisi utara lapangan. Pelatih ingin latihannya di sini, agar para atlet fokus hingga berangkat ke PON XX Papua 2021 mendatang," ujarnya.
Di samping itu, Rahmat mengatakan sejumlah daerah lain seperti Jakarta, Kalimantan, Papua, hingga Jawa Tengah juga berminat untuk menjajal lapangan panahan tersebut tahun depan.
Bahkan tidak hanya cabang olahraga panahan, Asprov PSSI DIY juga disebut Rahmat juga tertarik untuk menggunakan Lapangan Panbol ini untuk penataran wasit dan pelatih dalam waktu dekat. (Han)