Berstatus Health Promoting University, UPNVY Pertimbangkan Buka Fakultas Bidang Kesehatan
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNVY) menjadi salah satu dari 20 perguruan tinggi yang dicanangkan
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNVY) menjadi salah satu dari 20 perguruan tinggi yang dicanangkan sebagai health promoting university atau kampus sehat mulai hari ini, Kamis (19/11/2020).
Rektor UPNVY, M Irhas Effendi mengatakan terkait hal itu, pihaknya akan mempertimbangkan untuk membuka fakultas baru di bidang kesehatan demi menopang kualitas kampus sehat.
"Ke depan juga kami pikirkan apakah perlu mendirikan fakultas di bidang kesehatan untuk menopang kualitas kampus sehat. Karena kami ini kan basisnya ke kebumian. Agak berbeda dengan kampus-kampus lain (yang juga dicanangkan sebagai kampus sehat) seperti UAD, UMY, UII, dan UGM yang punya bidang kesehatan, UNY juga punya keolahragaan," ujar Irhas kepada wartawan, Kamis (19/11/2020).
"Tapi kami lebih dimotori oleh Pusat Studi Manajemen Bencana karena Covid-19 ini masuk bencana nir alam. Ini kami berkoordinasi dengan (pemerintah) pusat yang diketuai oleh Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana," sambungnya.
Baca juga: Kronologi Tiga Warga Oku Tewas Disambar Petir saat Mengecas Handphone
Baca juga: Peserta Lolos CPNS 2019 yang Tak Lengkapi Berkas Hingga 21 November 2020 Dinyatakan Mundur
Baca juga: Pengakuan Mantan Sespri, Tommy Surmadi Beberapa Kali Temui Irjen Napoleon di Ruang Kerja
Irhas menyebutkan, sejak pandemi Covid-19 melanda, pihaknya memulai penanganan Covid-19 melalui pembentukan tim Gugus Tugas Covid-19.
Kegiatan promosi kesehatan di kampus UPNVY dilakukan dengan berupa seminar bertemakan 'Implementasi Bela Negara di Kampus Merdeka Pada Masa Pandemi Covid-19', adaptasi sistem pembelajaran di masa pandemi, sosialisasi, komunikasi, dan edukasi kepada masyarakat, hingga dukungan sembako kepada pegawai dan mahasiswa yang terdampak.
"Kami juga memberikan dukungan peningkatan ketangguhan kepada desa-desa mitra untuk menghadapi Covid-19," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, dr Riskiyana S Putra mengungkapkan kegiatan ini dilakukan kepada segala macam perguruan tinggi, baik yang memiliki fakultas kedokteran dan fakultas kesehatan masyarakat maupun yang tidak.
"Seperti UPN ini (tidak memiliki fakultas bidang kesehatan), tapi bisa. Inilah yang memberi nilai," ungkapnya.
Saat ini, jelas Riski, di Indonesia sudah ada 37 perguruan tinggi yang sebelumnya sudah dicanangkan sebagai kampus sehat.
"Ditambah 20 lagi hari ini jadi 57. Saya kira ini akan memberikan pengaruh kepada perguruan tinggi yang lain apa pun bentuknya," imbuhnya.
Menurut Riski, kampus sehat dicanangkan kepada banyak perguruan tinggi salah satunya juga dalam rangka mempersiapkan bonus demografi Indonesia ke depan.
"Ke depan kita akan menghadapi bonus demografi, nah kalau kita gagal melakukan investasi yang benar terhadap anak-anak kita maka yang terjadi adalah disaster demografi bukan bonus demografi. Ini bukan untuk mencari nama atau mencari uang, tapi mencari masa depan," tandasnya.
Baca juga: Cerita Penjambret Tertangkap Gara-gara Tabrak Mobil Polisi, Panik Diteriaki Korban
Baca juga: Instruksi Pencopotan dari Mendagri, Gubernur DI Yogyakarta : Hanya Jakarta Sama Jawa Barat
Baca juga: Kebiasaan Cuci Tangan Dapat Cegah Penularan COVID-19 hingga 30 Persen
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam menyampaikan untuk menghadirkan sumber daya manusia unggul harus dimulai dari mahasiswa yang sehat.