Alat Pemeriksaan Kesehatan Otomatis dari Pertamina Masuk dalam Rekor MURI
Penghargaan diberikan langsung oleh Senior Manager MURI, Sri Widayati, kepada Perwakilan Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, bertempat di kantor
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pertamina mengembangkan ProHealth yang merupakan alat pemeriksaan kesehatan otomatis pertama yang langsung terintegrasi dengan sistem identifikasi personil (absen).
Atas pencapaian ini, ProHealth telah tercata dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).
Penghargaan diberikan langsung oleh Senior Manager MURI, Sri Widayati, kepada Perwakilan Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, bertempat di kantor Cabang Pertamina Yogyakarta.
Sri Widayati mengatakan, Pertamina merupakan satu-satunya perusahaan yang telah menyediakan alat pemeriksaan kesehatan otomatis terintegrasi dengan sistem identifikasi personil atau absensi.
"Dari hasil penilaian tim internal kami maka Pertamina berhak mendapatkan Rekor MURI tersebut dan diharapkan dapat mengoptimalkan lebih lagi dari program ini,” ujarnya.
Menurutnya ini adalah karya spektakuler yang sebelumnya belum pernah ada. Ia mengapresiasi bagaimana dalam satu alat bisa memeriksa beberapa jenis kondisi tubuh karyawan yang akan bekerja. Sehingga melalui alat ini dapat dipastikan kondisi karyawan yang akan bekerja dalam keadaan sehat atau fit.
Baca juga: Pertamina Kembangkan Alat Pemeriksaan Kesehatan Otomatis dan Terhubung dengan Absensi
Baca juga: Hasil Swab Test Keluar, 26 Pengungsi Gunung Merapi di Desa Balerante Klaten Negatif Covid-19
"Inovasi ini resmi kami catat di MURI sebagai rekor yang ke 9.731," jelasnya.
Sementara itu, Pjs. Unit Manager Communication, relations & CSR Pertamina regional Jawa Bagian Tengah, Marthia Mulia Asri, mengatakan risiko bisnis Pertamina yang cukup tinggi membutuhkan kesiapan optimal dalam menunjang kesehatan para pekerjanya.
"Selama ini, Pertamina telah menerapkan program fit to work yang mengharuskan setiap pekerja Pertamina untuk memeriksakan kondisi kesehatannya secara rutin," ujarnya.
Namun, ia menambahkan, selama ini hal tersebut dilakukan secara manual dengan memeriksakan diri ke dokter on site clinic sehingga cukup memakan waktu dalam pemeriksaannya.
"Pertamina pun mencoba menyediakan alat pemeriksaan kesehatan otomatis yang dapat diakses oleh setiap pekerja menggunakan sistem RFID (Radio Frequency Identification) sehingga memudahkan dan mempersingkat waktu pemeriksaan sekaligus terintegrasi dengan sistem identifikasi personil," ungkapnya. (nto)