UPDATE Berita Tol Yogyakarta-Solo, 600 Bidang Lahan Terdampak di Purwomartani Dibayar Mulai 2021
Nilai pembebasan lahan saat acara pematokan lahan Tol Yogyakarta-Solo beberapa bulan lalu mencapai Rp10 triliun.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Akhir November berkas hasil pencocokan tim Apraisal dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) DIY sudah harus selesai.
Hal ini dikarenakan Desember nanti pembayaran ganti rugi lahan terdampak tol trase Yogyakarta-Solo sudah harus dilakukan.
Pejabat Pelaksana Kerja (PPK) Satker Pelaksana Jalur Bebas Hambatan (PJBH) Kemen PUPR Totok Wijayanto menyampaikan akhir November sudah harus masuk finalisasi.
Karena Desember 2020 pembayaran ganti rugi lahan terdampak tol Yogyakarta-Solo untuk Desa Purwomartani sudah harus dimulai.
Baca juga: UPDATE Berita Tol Yogyakarta-Solo, Pembayaran Ganti Rugi Lahan Dilakukan Mulai Bulan Desember
"Iya, akhir November harus sudah selesai. Karena Desember harus dibayarkan untuk di Purwomartani," katanya saat dihubungi Tribunjogja.com, Selasa (17/11/2020).
Ia menambahkan, total ada 800 bidang lahan terdampak di Desa Purwomartani.
Sementara pembayaran ganti rugi hanya masih dilakukan di dua dusun yakni Dusun Kadirojo II dan Temanggal II.
"Sementara hanya dua dusun. Tahun depan masih di Purwomartani untuk pembayarannya," tegas dia.
Desa Purwomartani termasuk ke dalam seksi II pembangunan tol DIY-Jateng.
Dengan total desa terdampak di seksi II sebanyak 14 desa.
Sementara nilai pembebasan lahan saat acara pematokan lahan Tol Yogyakarta-Solo beberapa bulan lalu Totok menyebut anggarannya mencapai Rp10 triliun.
Sementara ditanya terkait perkembangan rencana pembangunan tol Yogyakarta-Cilacap, pihaknya saat ini masih dalam proses bongkar pasang jalur yang sesuai.
Baca juga: UPDATE Pembangunan Tol Jogja - Solo, Tambah 3 Dusun Kena Dampak, Warga Diberi Waktu 14 Hari
Ia menegaskan, terdapat persoalan yang kini masih dalam penyelesaian, yakni terkait kepemilikan lahan oleh sebuah yayasan, serta perhitungan lahan terdampak yang tidak sepenuhnya atau terpotong.
Ditanya letak desa terdampak tersebut di mana, ia masih belum bisa menjelaskan kepada wartawan.
"Nanti dulu lah, ini kan masih bongkar pasang jalur mana yang sesuai. Kalau sudah pasti baru akan kami publis. Karena ada sedikit persoalan memang," ucapnya.