Potensi Erupsi Gunung Merapi

BPPTKG Jelaskan Potensi Arah Ancaman Erupsi Gunung Merapi, Ini Penjelasannya

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyampaikan terkait potensi arah ancaman erupsi

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Tangkapan layar kegiatan webinar peringatan Dasawarsa Merapi, Rabu (4/11/2020).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida. 

Dilansir dari laman merapi.bgl.esdm.go.id, di Merapi terdapat dua zona tampungan magma yang menentukan sifat khas Merapi. Yang disebut sebagai kantong magma atau dapur magma jika ukurannya lebih besar. 

Baca juga: maukerja.id Bantu Fresh Graduate Siap Hadapi Kompetisi Pencarian Kerja Pascapandemi Covid 19

Baca juga: Masa Unggah Dokumen Bagi Peserta yang Lulus Seleksi CPNS 2019 Diperpanjang Hingga 21 November 2020

Baca juga: Mengintip Bilik Asmara Tempat Pengungsian Warga Terdampak Gunung Merapi

Karena letaknya relatif tidak jauh maka kenaikan tekanan di dapur magma akan menyebabkan aliran magma menuju kantong magma di atasnya menyebabkan naiknya tekanan di sana. 

Dalam hal ini kantong magma berfungsi sebagai katup bagi magma yang naik ke permukaan.

Waktu tenang antar erupsi di Merapi merupakan fase di mana terjadi proses peningkatan tekanan magma di dalam kantong magma. 

Apabila tekanan melebihi batas ambang tertentu magma akan keluar dalam bentuk erupsi explosif atau efusif berupa pembentukan kubah lava.

Volume produk yang dikeluarkan kira-kira sebesar 0.1 persen dari volume kantong/dapur magma.

Produk erupsi Merapi rata-rata 10 juta m3 dalam suatu erupsi, bahkan sering di bawah 4 juta m3 yang artinya volume kantong magma relatif kecil. (Uti)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved