Proses Integrasi Wisata Air di Kali Gajah Wong Yogyakarta Terkendala Perbatasan Wilayah

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menilai rencana integrasi wisata air kali Gajah Wong masih menemui problem di kawasan perbatasan

Penulis: Ari Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Azka Ramadhan
Dermaga Cinta, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menilai rencana integrasi wisata air kali Gajah Wong masih menemui problem di kawasan perbatasan.

Pasalnya, lokasi yang disasar memang berada di sisi selatan kota pelajar dan berbatasan dengan Kabupaten Bantul.

Sekadar informasi, Dermaga Cinta dan Bendung Lepen memiliki benang merah pada aliran kali Gajah Wong yang melintasi kawasan Kecamatan Umbulharjo.

Karena itu, jika mampu terintegrasi, diyakini akan muncul kekuatan baru sebagai destinasi alternatif di bentaran sungainya.

Baca juga: Pengungsi Gunung Merapi di Desa Balerante Klaten Jalani Tes Swab

Baca juga: Jumlah Pengungsi Merapi di Balai Desa Glagaharjo Sleman Terus Bertambah

Baca juga: Siagakan Anak Hadapi Bencana, Tagana DIY Masuk Panti Asuhan

"Tapi, selama ini yang jadi problem adalah pembangunan di kawasan perbatasan. Jadi, sekarang ini, diperlukan sebuah perencanaan pengembangan kawasan sungai," ujar Wakil Wali Kota Yogya Heroe Poerwadi, Jumat (13/11/2020).

Ia mengatakan, Pemkot Yogya sudah menempuh proses penataan, dengan memundurkan rumah-rumah, kemudian dihadapkan ke sungai.

Heroe berujar, hal tersebut dilakukan untuk mendongkrak nilai tawar ekonomi, terutama bagi masyarakat di kawasan-kawasan tepian sungai.

"Kalau di kota kan kita sudah lebih dari 750 rumah yang mundur dan dihadapkan ke sungai. Kalau mau punya daya tawar ekonomi, ya seharusnya kiri kanannya juga dibuat seperti itu. Tapi, ini di luar administratif," katanya.

Baca juga: MOTOGP - Ini Dia Kekecewaan Lin Jarvis Soal Gagalnya Program Pengembangan Motor Bersama Lorenzo

Baca juga: Kemensos RI Berikan Bantuan Rp 3,5 juta untuk KPM Graduasi Melalui Program Kewirausahaan Sosial

Baca juga: Update Covid-19 di Klaten : 40 Orang Positif dan 32 Pasien Sembuh Pada 13 November 2020

Oleh sebab itu, orang nomor dua di kota pelajar tersebut, mengapresiasi inisiatif dari sejumlah komunitas dan pegiat wisata yang peduli terhadap upaya integrasi.

Menurutnya, mereka punya perencanaan panjang dan disampaikan langsung kepada organisasi perangkat daerah.

"Pemkot punya program seperti ini ya, kan Pemkab Bantul belum tentu. Akan tetapi, kalau itu programnya komunitas, mungkin Pemkot dan Pemkab bisa mengakomodasi. Itu sejatinya bisa digarap bareng," cetusnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved