Kota Yogya

Pemkot Yogya Minta Penataan dan Pengembangan Kawasan Kumuh Optimal

Wakil Wali Kota Yogyakarta meminta pembangunan dan aktivitas pengelolaan di kawasan bantaran Sungai Gajah Wong dapat dioptimalkan.

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Yosef Leon
Suasana kegiatan bertajuk Gowes Pinggir Kali, Membangun Kolaborasi Menuju Penataan Kawasan Kumuh di Jogja Istimewa yang digelar Jumat (13/11/2020) di bendung lepen, Giwangan. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi meminta pembangunan dan aktivitas pengelolaan di kawasan bantaran Sungai Gajah Wong dapat dioptimalkan.

Kawasan yang menjadi satu di antara area untuk penataan kawasan kumuh ini diharapkan mampu berbenah dan kian beradaptasi dengan perubahan. 

Hal itu disampaikan Heroe dalam acara bertajuk Gowes Pinggir Kali, Membangun Kolaborasi Menuju Penataan Kawasan Kumuh di Jogja Istimewa yang digelar Jumat (13/11/2020) di bendung lepen, Giwangan.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Serahkan Dana Penyertaan Modal Rp 20 Miliar Kepada BPD DIY

Ikut hadir perwakilan Pemda DIY, BBWSO, dan sejumlah instansi lainnya. 

Adapun acara tersebut bertujuan untuk menggalang komitmen pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan penataan kawasan kumuh sesuai dengan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP). 

Heroe menyampaikan bahwa, dirinya berharap banyak bahwa wilayah setempat dapat mewujudkan area yang bebas kumuh dan melibatkan masyarakat setempat untuk berpartisipasi.

"Karena sudah banyak yang menggalang bantuan dan dana yang disalurkan di daerah ini," ucap dia. 

Tercatat, biaya pembangunan fisik yang sudah terserap untuk penataan kawasan Gajah Wong mulai 2016-2019 bernilai Rp31 miliar lebih.

Baca juga: Gandeng Jogjabike, Pemkot Yogyakarta Siap Sajikan Wisata Sepeda

Hal itu terdiri dari APBN senilai Rp15 miliar lebih, APBD Kota Yogya senilai Rp1 miliar lebih dan skala kawasan NSUP sebesar Rp14 miliar lebih. 

Pur Budi Wahyuni, Ketua Forsidas DIY menyatakan, sejumlah anggaran tersebut telah dialokasikan ke dalam pembangunan berbagai sarana dan prasarana fisik di antaranya yakni ratusan rumah terdampak, jalan, saluran drainase, sanitasi, MCK, RTH, dan bangunan penunjang lainnya. 

"Kawasan Gajah Wong dengan Dermaga Cinta dan wisata Bendungan Lepen menjadi best practice bagaimana keberlanjutan program penataan kawasan kumuh tidak berhenti pada infrastruktur dasar saja, melainkan memberikan rumah kreatif bagi masyarakat dan mampu membiayai secara mandiri pemeliharaan dan pengembangan kawasan," jelasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved