Inilah Penyebab Miss V Terlalu Becek dan Cara Mengatasinya

Namun, ada juga penyebab vagina becek yang perlu diwaspadai. Berikut penjelasannya.

Editor: Rina Eviana
Shutterstock
Ilustrasi 

Tribunjogja.com -Beberapa wanita sering mengalami vagina atau Miss V becek dan lembab. Kondisi ini tentu akan menganggu jika kondisinya bukan becek yang normal.

Kondisi vagina becek umumnya normal. Cairan atau lendir di vagina dapat membantu kesuburan, membuat aktivitas seksual lebih nyaman, dan bisa mencegah nyeri pada vagina.

Namun, ada juga penyebab vagina becek yang perlu diwaspadai. Berikut penjelasannya.

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Penyebab vagina becek yang normal

Dilansir dari Medical News Today, rata-rata wanita mengeluarkan cairan vagina sebanyak 1-4 milimeter per hari. Cairan tersebut berasal dari leher rahim dan kelenjar bartholin.

Leher rahim memproduksi lendir atau cairan selama siklus menstruasi wanita.

Begitu mendekati masa subur, serviks memproduksi lebih banyak cairan untuk membantu sperma bisa berenang menuju sel telur.

Sedangkan kelenjar bartholin yang terletak di dalam vagina berfungsi melumasi vagina agar tidak kering. Kelenjar ini bisa menghasilkan cairan saat wanita terangsang dan selama aktivitas seksual.

Penyebab vagina becek lain bisa karena perubahan hormon. Saat hormon estrogen meningkat, vagina juga bisa lebih lembab karena kelenjar bartholin memproduksi lebih banyak cairan.

Baca juga: Cara Mengatasi Miss V Sakit Setelah Berhubungan Seks

Wanita yang sedang menjalani terapi hormon juga acapkali merasakan vaginanya lebih becek dari biasanya.

Penyebab vagina becek yang tidak normal

Di luar kondisi normal, penyebab vagina becek juga bisa karena masalah kesehatan, di antaranya:

-Infeksi jamur

-Ditandai dengan timbulnya cairan kental, putih, mirip keju cottage di vagina.

Gejala infeksi jamur yakni vagina becek, gatal, panas seperti terbakar, perih, dan hubungan seks terasa menyakitkan.

Baca juga: 5 Masalah Vagina yang Paling Umum, Berbagai Gejala dan Cara Pencegahannya

1. Bakteri vaginosis

Bakteri vaginosis atau ketidakseimbangan bakteri di vagina membuat vagina gatal, panas.

Selain itu, vagina becek dengan cairan berwarna putih, abu-abu, atau kuning yang berbau amis. Aromanya makin tak sedap setelah berhubungan seks.

2. Infeksi menular seksual

Jenis infeksi menular seksual yang bisa menyebabkan vagina becek dengan cairan berwarna kekuningan atau kehijauan adalah trikomoniasis.

Gejala trikomoniasis adalah vagina becek dengan cairan berbuih, memiliki bau tak sedap, gatal, dan panas. Rasa tak nyaman tersebut kerap muncul terutama setelah menstruasi.

Dengan mengetahui penyebab vagina becek secara pasti, dokter bisa merekomendasikan cara mengatasi vagina becek secara tepat.

Ilustrasi
Ilustrasi (insider)

Melansir Women's Health, vagina becek umumnya kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan, terutama sekitar masa subur dan saat terangsang secara seksual.

Namun, para wanita perlu berkonsultasi ke dokter apabila vagina becek disertai gejala:

-Keputihan yang berbau tidak sedap

-Timbul rasa gatal dan panas seperti terbakar di vagina

-Keputihan setelah berhubungan seksual

-Vagina bengkak

-Vagina terasa nyeri atau tak nyaman

Baca juga: Benarkah Terlalu Sering Berhubungan Intim Bisa Membuat Vagina Makin Longgar? Ini Penjelasannya

Dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan dan memberikan rekomendasi cara mengatasi vagina becek sesuai penyebabnya.

Jika penyebab vagina becek karena bakteri, dokter jamak memberikan antibiotik.

Sedangkan untuk mengatasi vagina becek karena peradangan, dokter umumnya memberikan krim steroid. Sementara itu, cara mengatasi vagina becek karena infeksi jamur bisa dengan menggunakan obat antijamur. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vagina Becek: Penyebab dan Cara Mengatasi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved