Kulon Progo
Sosialisasi CHSE Melalui Gerakan Bisa untuk Dukung Pariwisata di Kulon Progo
Kemenparekraf menyelenggarakan sosialisasi Cleanliness, Healthy, Safety and Enviromental Sustainability (CHSE) bagi pelaku wisata di Kulon Progo.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwa Ningsih
TRIBUNJOGJA.COM, Kulon Progo - Untuk menggeliatkan kembali dunia pariwisata di Kabupaten Kulon Progo, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan sosialisasi Cleanliness, Healthy, Safety and Enviromental Sustainability (CHSE) melalui gerakan bersih, indah, sehat dan aman (BISA) bagi pelaku wisata di Kulon Progo.
Direktur Pengembangan Destinasi Regional I, Kemenparekraf/Baparekraf, Oni Yulfian mengatakan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, pelaku serta pembina pariwisata tentang perilaku adaptasi kebiasaan baru di setiap destinasi wisata dalam masa pandemi Covid-19.
Seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Oleh karena itu, setelah membuat buku panduan kemudian disosialisasikan kepada stakeholder.
Baca juga: Bupati Sutedjo Resmikan Galeri Lestari sebagai Wadah UMKM Kulon Progo
"Kita juga melakukan pendukungan dalam bentuk pemberian fasilitas protokol kesehatan seperti tempat sampah, wastafel, handsanitizer, masker dan faceshield serta papan petunjuk pariwisata. Ini bertujuan bagaimana bersama-sama mengatasi penyebaran Covid-19," tuturnya usai pembukaan sosialisasi CHSE Gerakan Bisa dan Penyediaan Peralatan Pendukung CHSE di Destinasi Wisata Goa Kiskenda, Selasa (10/11/2020).
Selain itu, juga dilakukan aksi bersih-bersih untuk memberikan contoh agar masyarakat memiliki kebiasaan memelihara kebersihan lingkungan.
Sehingga dengan adanya kebersihan tersebut tentunya akan memberikan dampak nyaman dan aman kepada pengunjung destinasi wisata.
"Jadi wisatawan bisa dengan sendirinya cerita kepada orang lain bahwa destinasi tersebut telah menerapkan prosedur keamanan, keselamatan dan kesehatan sehingga akan mendorong wisatawan untuk mendatangi objek wisata itu," ucap Oni.
Dalam sambutannya melalui aplikasi zoom meeting Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Pariwisata, Kemenparekraf, Hari Sungkari mengatakan dirinya percaya dunia pariwisata akan bangkit kembali di tahun depan.
"Saya lihat vaksin sebentar lagi sudah ada. Selain itu protokol kesehatan Covid-19 juga telah dilaksanakan dengan baik. Begitu juga di destinasi wisata, salah satu yang saat ini sedang digalakkan adalah program CHSE sebab ini penting bagi suatu destinasi wisata," katanya.
Baca juga: Pemugaran Ketiga Bangunan Cagar Budaya Sebagai Bentuk Evaluasi Dinas Kebudayaan Kulon Progo
Terlebih saat ini hanya menyuguhkan keindahan pariwisata saja tidak cukup sehingga harus didukung kebersihan dan keamanan pariwisata.
Untuk merealisasikan hal itu pihaknya mensosialisasikan program ini ke masyarakat untuk memastikan bahwa destinasi wisata ini aman sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan.
"Saya sangat berharap destinasi wisata di Kulon Progo beserta destinasi wisata di lingkungan Borobudur dan sekitarnya bisa bangkit dan membantu kebangkitan ekonomi daerah," ucap Hari.
Bupati Kulon Progo, Sutedjo berharap melalui kegiatan ini dapat membangkitkan kembali destinasi wisata di Kabupaten Kulon Progo sehingga geliat pariwisata dan perekonomian masyarakat kembali pulih.
"Harapannya memasuki tatanan kehidupan baru ini kita kembali dapat beraktivitas di masa adaptasi kebiasaan baru sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sehingga ekonomi dan pariwisata kita tetap berjalan namun tetap waspada terhadap kesehatan," ungkap Sutedjo. (TRIBUNJOGJA.COM)