Gunung Merapi Siaga, BPPTKG Beri Penjelasan Terkait Potensi Rawan Bahaya ke Arah Kali Gendol Sleman

Berdasarkan potensi bahaya saat ini, ia menentukan jarak ke arah selatan 5 km, dan barat 5km, sisi Utara 3 km atau lengkungan KRB III.

Tribun Jogja/ Setya Krisna Sumargo
Puncak Merapi dari Pos Babadan 

Juru kunci Gunung Merapi, Mas Kliwon Suraksohargo Asihono, memberikan pesan kepada warga sekitar terkait peningkatan status Merapi yang kini di level Siaga.

Mas Asih, sapaan akrabnya, meminta pada warga yang tinggal dan hidup di lereng Gunung Merapi untuk meningkatkan kewaspadaan serta mengikuti anjuran pemerintah.

"Kenaikan dari waspada ke siaga, kalau menurut saya memang ada peningkatan (aktivitas Gunung Merapi) yang agak cepat," ujar pria yang akrab disapa Mas Asih itu saat ditemui Kompas.com, Sabtu (7/11/2020).

Mas Asih juga meminta agar masyarakat tak lengah.

"Kita harus hati-hati, menjaga keselamatan dan jangan lengah untuk memperhatikan Merapi itu sendiri. Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas," jelasnya.

Visual Gunung Merapi saat dipotret dari Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jumat (6/11/2020).
Visual Gunung Merapi saat dipotret dari Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jumat (6/11/2020). (Tribunjogja/ Almurfi Syofyan)

Masbekel Anom Suraksosihono atau akrab disapa Mbah Asih, juru kunci Gunung Merapi. ((Kompas.com/Markus Yuwono))
Menurutnya, saat status waspada, radius bahaya berada dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Saat status siaga, radius bahaya berada dalam radius lima kilometer.

Mas Asih meminta masyarakat tak beraktivitas di radius bahaya tersebut.

"Aktivitas (masyarakat) jangan sampai melanggar (masuk) ke 5 Km dari puncak. Itu untuk menjaga kemanan supaya semua itu agar dalam aktivitas itu bisa tenang, dan selamat," urainya.

Destinasi wisata atau pedagang yang berada di radius lima kilometer dari puncak gunung tak beraktivitas sejak kemarin.

Baca juga: Gunung Merapi Siaga, Sapi Milik Warga Kalitengah Lor Sleman Dievakuasi Bertahap

Baca juga: Penjelasan BPPTKG Yogyakarta Terkait Guguran Lava di Puncak Gunung Merapi, Tanpa Disertai Awan Panas

Masyarakat diminta mematuhi anjuran pemerintah dan rekomendasi dari BPPTKG Yogyakarta, termasuk saat diminta mengungsi.

Namun demikian, masyarakat di lereng gunung sudah memahami hal yang perlu dilakukan saat aktivitas Merapi meningkat.

Sebab, masyarakat sudah memiliki pengalaman saat erupsi 2010.

"Iya, sebenarnya masyarakat sudah sadar dengan kondisi Merapi ada peningkatan itu mereka menyesuaikan, karena sudah pengalaman tahun 2010. Jadi tanpa disuruh saja mereka sudah sadar sendiri bahwa memang berbahaya," jelasnya.

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved