Enam Tujuan Mulia Program Desa Mandiri Budaya Paniradya Kaistimewan DIY
Paniradya Kaistimewan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) targetkan 20 Desa sukses dalam program pembanguna desa
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Paniradya Kaistimewan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) targetkan 20 Desa sukses dalam program pembanguna desa mandiri budaya sebagai satu pilar keistimewaan DIY hingga akhir 2022 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DIY.
Untuk tahun ini terdapat 10 desa yang masuk kriteria dan diusulkan mendapat binaan melalui program yang dilaksanakan oleh Paniradya Kaistimewan DIY.
Dalam kesempatannya, Kasubbid Perencanaan Urusan Kebudayaan Paniradya Kaistimewan DIY Edi Buntoro mengatakan sebagai dasar pelaksanaan program desa mandiri budaya tersebut, pihaknya masih menanti SK dan peraturan gubernur (Pergub) tentang kritria desa mandiri budaya serta arah pembangunannya akan seperti apa.
Baca juga: UPDATE Kondisi Terkini Gunung Merapi, Terdengar Beberapa Kali Suara Guguran
Baca juga: Jumlah Pengungsi di Magelang Terus Bertambah, Saat Ini Total Menjadi Sebanyak 830 Jiwa
Begitu pergub tentang pelaksanaan program desa mandiri budaya telah diterbitkan, maka pelaksanaan dan pembinaan desa mandiri budaya akan menyesuaikan SK gubernur yang berlandaskan arahan gubernur DIY Sri Sultan HB X.
"Saat ini pergubnya masih on proses. Setelah itu terbit, SK nya akan mengikuti, dan kami akan mengejar 10 desa yang sudah siap," katanya, saat ditemui di Kepatihan, Selasa (10/11/2020).
Meski sudah terdapat nama-nama desa yang masuk kriteria desa mandiri budaya, Edi masih belum bisa menyebutkan lantaran pergubnya juga belum terbit.
Masih kata Edi, dalam program kali ini, terdapat empat pilar yang wajib dicapai untuk desa mandiri budaya, antara lain dari pemenuhan Kebudayaan, Pariwisata, Prima (tangguh), dan preneur atau penguatan ekonomi.
Diharapkan 10 desa tersebut akan menjadi pilot project atau percontohan untuk desa-desa yang lain di DIY.
"Lah, makanya pilot project ini dalam tanda petik harus disikapi dan dilaksanakan. Kalau tidak ya kapan lagi," imbuhnya.
Seharusnya setiap tahun target desa mandiri budaya di DIY maksimal lima desa.
Program tersebut sudah berlangsung sejak 2019 lalu.
Namun, lantaran tahun lalu lima desa tidak terlaksana, akhirnya digabung dengan tahun 2020.
"Sebetulnya ini kan lima desa yang tidak terlaksana di tahun lalu. Sehingga tahun ini ditargetkan dengan yang tahun lalu. Jadinya ada 10 desa," ungkap Edi.
Lebih lanjut, Edi menambahkan, untuk pilar kebudayaan, OPD yang mengampu nantinya dari Dinas Kebudayaan DIY, untuk pilar Pariwisata dari Dinas Pariwisata, untuk pilar prima, ada dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY dan untuk pilar preneur dari Dinas Koperasi dan UKM DIY.
Keempat OPD tersebut diharapkan mampu mendorong masing-masing desa yang memiliki potensi baik itu Budaya, Pariwisata, Prima maupun ketahanan ekonominya.