Dalang Ki Seno Meninggal

Tujuh Hari Pasca Kepergian Dalang Ki Seno Nugroho, Banyak Kisah Haru Terungkap dari Orang Dekat

Kesedihan masih terasa pasca tujuh hari meninggalnya dalang Ki Seno Nugroho. Banyak kisah mengharukan terungkap beberapa hari setelah ia menghadap

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
Kompas.com
Ki Seno Nugroho 

“Bingung ndak karuan,ini bener apa nggak. Dalam hatisaya bilang bohong. Nggak…nggaklah, menolak gitu. Ternyata bener. Sama mbak Ika (sinden Ika Hesti) langsung ke sana (RS PKU MUhammadiyah Gamping). Syok banget ketemu tema-teman. Nangis..nangis….dan nangis,” katanya.

Elisha merasa kehilangan sosok yang seperti dalam penerbangan atau kapal ada pilotnya . Pilotnya nggak ada, langsung terombang-ambing. Nggak karuan, kepala itu sakit banget,” lanjutnya.

Baca juga: Ini Pesan Dalang Ki Manteb Sudarsono untuk Gading Pawukir, Putra Almarhum Ki Seno Nugroho

Bagi Elisha, Ki Seno Nugroho bukan hanya sekedar dalang. Ia memulai hubungan ke Ki Seno sebagai rekan rasan-rasan (mengobrol).

Teman mendiskusikan nasib kebudayaan, pewayangan, sama apa yang dirasakan anak-anak muda sekarang. Awalnya ia merasa curious (penasaran) tentang wayang Ki Seno.

Lalu, Elisha menjadikan Ki Seno Nugroho objek penelitian tugas akhir (S1) di jurusan pedalangan ISI Yogyakarta. Hubungan itu semakin mendekatkan keduanya.

Dalam pikiran Elisha, yang kemudian melanjutkan studi pascasarjana (S2) bidang psikologi, ia lagi-lagi menggunakan Ki Seno sebagai objek tesisnya.

Kisah mengharukan lain datang dari Ngadiran (48). Ia adalah penggemar Ki Seno Nugroho sejak 15 tahun lalu.

Baca juga: Kisah Haru Bocah SD Nangis Sesenggukan Lihat Live Streaming Pemakaman Ki Seno Nugroho

Ia menjadi peziarah yang datang ke pusara terakhir Ki Seno Nugroho, di Makam Semaki Gede, Umbulharjo, kota Yogyakarta, pada Rabu (04/11/2020) dengan menggunakan aksesori unik berupa topeng berwarna hitam yang menghiasi wajahnya.

Jenazah almarhum Ki Seno Nugroho dari rumah duka, diberangkatkan menuju peristirahatan terakhir di Makam Semaki Gedhe Yogyakarta.
Jenazah almarhum Ki Seno Nugroho dari rumah duka, diberangkatkan menuju peristirahatan terakhir di Makam Semaki Gedhe Yogyakarta. (Tribunjogja/ Ahmad Syarifudin)

Serta ornamen lainnya seperti, kerupuk dan botol dot, pun ikut meramaikan penampilannya. Alhasil, dirinya terlihat begitu mencolok di tengah lautan manusia.

Dirinya terbilang spesial untuk ukuran penggemar.

Lantaran, dirinya sudah pernah diajak ikut manggung bersama dengan Ki Seno Nugroho di beberapa pagelaran wayang.

"Setiap Ki Seno ada manggung, pasti saya datang. Beliau pun sudah kenal saya. Setiap kali ada kesempatan beliau pasti mengajak saya ikut tampil bersama dengannya. Sampai beliau membuatkan dentingan gamelan khusus untuk saya agar bisa menari di atas panggung," kenangnya kepada Tribunjogja.com, pada Rabu (04/11/2020).

Panggung terakhirnya dengan Ki Seno pada Maret 2020 lalu, di Mlati, Sleman. Di mana, lakon yang dibawakan bercerita tentang Bagong Mbangun Ndeso.

Ia mengatakan, sosok Ki Seno sangat ramah dan sederhana. Dirinya tak pernah mendapati Ki Seno dengan berwajah marah atau masam.

Karena, setiap penampilannya pasti selalu menghadirkan candaan yang segar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved