Penanganan Covid
Pemkot Yogya Pastikan Ketersediaan Tempat Cuci Tangan Sudah Mencukupi
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan ketersediaan tempat cuci tangan, di lingkup perkantorannya, maupun ruang publik
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan ketersediaan tempat cuci tangan, di lingkup perkantorannya, maupun ruang publik, sudah mencukupi secara menyeluruh.
Bahkan, upaya fasilitasi itu, sudah ditempuh sejak fase awal pandemi Covid-19.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Bayu Wijayanto mengatakan, sejak awal Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta sudah mengeluarkan surat edaran (SE) kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) agar segera memperbanyak sarana tempat cuci tangan.
"Khususnya ODP yang sering dikunjungi pihak luar, atau sifatnya memberi pelayanan langsung kepada masyarakat. Semua langsung memfasilitasi itu, sehingga saat ini sudah tersedia semua," terangnya, Senin (9/11/2020).
Baca juga: Grup Karawitan Warga Laras Turut Hadiri Doa Bersama Peringati 7 Hari Meninggalnya Ki Seno Nugroho
Baca juga: Tak Ada Kunjungan Wisatawan Asing Melalui YIA pada September Kemarin
Ia mengakui, instansi-instansi seperti Dinas Penanaman Modal dan Perizinan, kemudian Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), memang menjadi prioritas karena setiap harinya memberikan pelayanan langsung secara tatap muka, pada warga masyarakat.
Namun, pihaknya tidak menerapkan standarisasi khusus terhadap tempat cuci tangan yang disediakan oleh masing-masing OPD.
Yang terpenting, imbuhnya, meski sederhana, ketersediaan air wastafel harus memenuhi dan dilengkapi dengan sabun dan saluran pembuangannya.
"Kita juga memerintahkan OPD, terutama yang memberi pelayanan langsung pada masyarakat, supaya menyiapkan satu personel khusus untuk memastikan setiap orang yang datang, menerapkan 3M dengan baik dan benar, karena hal ini harus lebih ditekankan," ungkap Bayu.
"Kalau untuk perkantoran yang berada di lingkungan Balai Kota, saya rasa penerapan 3M ini sudah sangat maksimal ya, karena pintu masuknya hanya ada satu dan tiap pengunjung yang datang kan harus melewati screening yang dijaga teman-teman dari Satpol PP juga," imbuhnya.
Setali tiga uang, antisipasi sebaran dan penularan Covid-19 dengan menyediakan tempat cuci tangan juga ditempuh oleh pihaknya di ruang-ruang terbuka.
Bahkan, ketika virus corona mulai merebak beberapa bulan lalu, ia langsung menyulap tandon air menjadi fasilitas wastafel publik.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta : Tambahan 32 Kasus Baru Pada 9 November 2020
Baca juga: Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hadirkan Budaya Jawa
"Waktu itu BPBD mendapat bantuan 15 toren air, terus kita bikinkan tatakannya, dari pipa, sampai jalur pembuangannya. Nah, fasilitas itu kita taruh di titik-titik yang berpotensi ramai pengunjung, seperti pasar tradisional, itu kita sediakan di pintu masuk dan keluar sekaligus," jelasnya.
Seiring berjalannya waktu, pemerintah tingkat kecamatan atau kelurahan, mulai mencukupi ketersediaan tempat cuci tangan di ruang publik wilayahnya masing-masing. Alhasil, Bayu berani memastikan, saat ini, seluruh ruang publik di kota pelajar sudah terfasilitasi seluruhnya.
"Apalagi, semua sekarang mampu menyiapkan tempat cuci tangannnya sendiri ya. Dulu kan harga sabun antiseptic dan handsanitizer, itu mahal. Tapi, sekarang sudah tak semahal dulu. Jadi, tidak ada kendala lagi," cetusnya.
Catatan Redaksi: Bersama kita lawan Virus Corona. Tribunjogja.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu 3M: Wajib Memakai masker, Wajib Menjaga jarak dan menghindari kerumunan, Wajib Mencuci tangan dengan sabun. (aka)
Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. Tribunjogja.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu 3M:
- Wajib Memakai masker
- Wajib Menjaga jarak dan menghindari kerumunan
- Wajib Mencuci tangan dengan sabun