Kabupaten Sleman
Hingga Minggu Malam, Pengungsi di Balai Desa Glagaharjo Bertambah jadi 185 Orang
Hingga Minggu Malam, Pengungsi di Balai Desa Glagaharjo Bertambah jadi 185 Orang
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Jumlah pengungsi di Balaidesa Glagaharjo bertambah menjadi 185 orang hingga Minggu (8/11/2020) malam.
Panewu Kapanewon Cangkringan, Suparmono mengatakan awal jumlah pengungsi adalah 133, kemudian bertambah lagi menjadi 177, dan saat ini tercatat 185 pengungsi.
"Saat ini pengungsi masih di sekitar Balaidesa Glagaharjo, ada juga yang berada di SD Muhammadiyah Cepitsari, Glagaharjo,"katanya, Senin (09/11/2020).
Ia melanjutkan kebanyakan warga yang baru mengungsi adalah warga yang berumur 18 hingga 35 tahun.
Baca juga: UPDATE Siaga Merapi, Pemdes Tegalmulyo Klaten Siapkan 4 Titik Pengungsian, Mampu Tampung 500 Orang
Dalam SOP, jika status Gunung Merapi Siaga yang diwajibkan mengungsi adalah kelompok rentan.
Namun demikian ia tidak menghalangi jika ada warga di luar kelompok rentan ikut mengungsi.
"Ada perasaan trauma, erupsi 2010 kemarin. Sudah banyak warga lain yang mengungsi, sehingga ikut mengungsi. Tidak apa-apa, kami tidak melarang dan tetap menerima,"lanjutnya.
Baca juga: Pengungsi di Balaidesa Glagaharjo Butuh Popok Dewasa dan Bayi
Baca juga: UPDATE Siaga Merapi, Pemdes Tegalmulyo Klaten Siapkan 4 Titik Pengungsian, Mampu Tampung 500 Orang
Kapanewon Cangkringan telah menyiapkan total 8 barak pengungsian.
Lima barak pengungsian dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, dan tiga lainnya dikelola oleh desa.
Ia memastikan seluruh barak pengungsian di Kapanewon Cangkringan siap digunakan.
"Di semua desa ada barak pengungsian, Argomulyo ada dua, Wukirsari ada dua, Umbulharjo ada satu, Kepuharjo ada satu, ada semua desa. Kondisi semuanya siap, sudah dibersihkan. Jadi jika ada pengungsi yang mau mengungsi khawatir ya harus diterima,"ujarnya. (Tribunjogja/Christi Mahatma Wardhani)