Bantul
BREAKING NEWS : Buntut Kerusuhan, Pemkab Bantul Tutup Sementara Stadion Sultan Agung
Penutupan Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul ini dilakukan sampai setelah Pilkada 2020.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
lihat foto
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul menutup sementara komplek Stadion Sultan Agung (SSA) di dusun Pacar, Sewon Bantul.
Kebijakan untuk menutup sementara stadion kebanggaan warga Bumi Projotamansari itu diakibatkan adanya bentrok antar kelompok yang terjadi pada Minggu (1/11/2020) lalu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis mengatakan, insiden bentrokan sempat terjadi, melibatkan antara kelompok A dan kelompok B.
Apabila insiden itu dibiarkan, pihaknya menilai akan dapat berdampak dan mengganggu stabilitas keamanan serta ketertiban masyarakat di Kabupaten Bantul secara umum.
Baca juga: Pemkab Bantul Resmi Luncurkan Mobil PCR, Begini Penjelasan dan Cara Kerjanya
"Sehingga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan untuk menjaga stabilitas, sebelum penyelenggaraan Pilkada, jajaran Forkopimda memutuskan untuk menutup sementara SSA," kata Helmi, ditemui di Rumah Dinas Bupati Bantul, Jumat (06/11/2020).
Ia meminta kepada para pedagang Sunday Morning, yang digelar setiap Minggu pagi dan biasanya memanfaatkan kawasan stadion untuk berjualan supaya bersabar terlebih dahulu.
Sebab, penutupan stadion pada dasarnya demi menjaga Kamtibmas menjelang diselenggarakannya Pemilihan Kepala Daerah.
Kondisi stadion saat ini ditutup sementara.
"Penutupan sampai setelah Pilkada," ucapnya.
Helmi memastikan, bentrok antar kelompok warga yang sempat terjadi di SSA beberapa waktu lalu, tidak ada kaitannya dengan dukung mendukung salah satu pasangan calon Pilkada. Menurut dia, bentrok terjadi murni antar warga dan sekarang sedang diselesaikan dengan difasilitasi oleh Pihak Kepolisian dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul.
Baca juga: Rekor Terbanyak, Bertambah 139 Kasus Positif COVID-19 di Bantul
Kasuistik
Stadion saat ini memang ditutup.
Namun Helmi tidak menampik, apabila nanti ada instansi yang meminta izin kepada Gugus Tugas dan Disdikpora untuk menggunakan SSA tetap akan ditinjau ulang berdasarkan kasuistik.
Mempertimbangkan kegiatan yang akan diselenggarakan seperti apa, dampaknya bagaimana.
"Tetapi yang jelas, kegiatan Sepak Bola (sementara ini) kita tidak memberikan rekomendasi," ujar dia.
