Status Siaga Gunung Merapi

STATUS Gunung Merapi Naik ke Level Siaga, Ini Kronologi Data Pantauan Aktivitas Vulkanik BPPTKG

status aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) berlaku mulai tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Joko Widiyarso
Tribunjogja/ Setya Krisna Sumargo
Foto puncak barat Gunung Merapi dari PGM Babadan, Dusun Babadan, Desa Krinjing, Kabupaten Magelang, Jateng, Kamis, 29 Oktober 2020. 

TRIBUNJOGJA.COM - Status aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).

Dari melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun Jogja dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, peningkatan status aktivitas Gunung Merapi berlaku mulai Kamis (5/11/2020) pukul 12.00 WIB.

"Berdasarkan evaluasi data pemantauan, disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk. Sehubungan dengan hal tersebut maka status aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) berlaku mulai tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB," demikian bunyi pernyataan BPPTKG Yogyakarta melalui siaran pers resmi yang diterima Tribun Jogja.

Baca juga: Status Gunung Merapi Siaga, Berikut Daftar Wilayah yang Masuk dalam Kawasan Daerah Berbahaya

Pasca erupsi besar 2010, Gunung Merapi mengalami erupsi magmatis kembali pada 11 Agustus 2018 yang berlangsung sampai bulan September 2019.

Seiring dengan berhentinya ekstrusi magma, Gunung Merapi kembali memasuki fase intrusi magma baru yang ditandai dengan peningkatan gempa Vulkanik Dalam (VA) dan rangkaian letusan eksplosif sampai dengan 21 Juni 2020.

Aktivitas vulkanik terus meningkat hingga saat ini.

Kronologi Data Hasil Pemantauan Aktivitas Vulkanik:

 1.  Setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, kegempaan internal yaitu VA, Vulkanik Dangkal (VB) dan Fase Banyak (MP) mulai meningkat. 

Sebagai perbandingan, pada bulan Mei 2020 gempa VA dan VB tidak  terjadi dan gempa MP terjadi 174 kali.

Pada bulan Juli 2020 terjadi gempa VA 6 kali, VB 33 kali dan MP 339 kali.   

2. Terjadi pemendekan jarak baseline EDM (Electronic Distance Measurement) sektor Barat Laut Babadan-RB1 (selanjutnya disingkat EDM Babadan) sebesar 4 cm sesaat setelah terjadi letusan eksplosif  21 Juni 2020.

Setelah itu pemendekan jarak terus berlangsung dengan laju sekitar 3 mm/hari sampai September 2020.   

3. Sejak bulan Oktober 2020 kegempaan meningkat semakin intensif.      

Pada 4 November 2020 rata-rata gempa VB 29 kali/hari, MP 272 kali/hari, Guguran (RF) 57 kali/hari, Hembusan (DG) 64 kali/hari.

Laju pemendekan EDM Babadan mencapai 11 cm/hari.

Baca juga: Status Gunung Merapi Naik ke Level Siaga, Ini Beberapa Rekomendasi BPPTKG Yogyakarta

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved