Siapkan Lahan 137 Hektare, DPP Gunungkidul Optimalkan Budidaya Beras Merah
Memanfaatkan datangnya musim penghujan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul gencar melakukan gerakan penanaman.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Memanfaatkan datangnya musim penghujan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul gencar melakukan gerakan penanaman.
Salah satunya untuk varietas beras merah Inpari 24.
Beras merah ini termasuk dalam pengembangan padi khusus.
Pelaksanaannya pun melibatkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY.
"Pengembangan beras merah di Gunungkidul sendiri memanfaatkan lahan seluas 137 hektare, tersebar di 2 kapanewon," kata Kasi Produksi Tanaman Pangan DPKP DIY, Adinoto pada Kamis (05/11/2020).
Baca juga: TERUNGKAP Kasus Tahanan Tewas di Dalam Sel Polres Klaten, Kronologi hingga Motif Para Pelaku
Baca juga: Harga Emas Hari Ini. Emas Batangan Antam di Butik Emas LM Turun Rp 4.000 per gram
Dua kapanewon tersebut adalah Girisubo dengan luas lahan 75 hektare dan Semin seluas 62 hektare. Adapun bantuan benih yang disiapkan mencapai 25 kg per hektare dan pupuk jenis NPK sebanyak 100 kg per hektare.
Beras merah sendiri sudah lama identik sebagai ikon Gunungkidul.
Adinoto pun berharap hasilnya nanti bisa dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai sektor, apalagi harganya lebih tinggi dibanding beras putih.
"Hasilnya bisa mengisi kekosongan kebutuhan produk di sektor kuliner, hotel, restoran, hingga destinasi wisata," katanya.
Sementara itu, Kepala DPP Gunungkidul Bambang Wisnu Broto menganggap pengembangan padi beras merah Inpari 24 dilakukan pada saat yang tepat. Sebab saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan.
Baca juga: KPU Gunungkidul Pastikan Materi Debat Pilkada Memuat Isu Strategis
Baca juga: Pemuda Bantul Dibekuk Polisi Saat Ambil Paket Berisi Narkoba
Ia pun mengingatkan para petani, terutama yang berada di zona utara untuk mengolah lahan menyiapkan musim tanam pertama 2020/2021. Apalagi sejak Oktober, hujan sudah mulai mengguyur.
"Berdasarkan pantauan kami, lahan di zona selatan sebagian besar telah menghijau dengan padi palawija," kata Bambang.
Penanaman padi beras merah di Gunungkidul sudah dimulai sejak 22 Oktober lalu di wilayah Girisubo. Kemudian penanaman perdana untuk wilayah Semin dilakukan pada 27 Oktober lalu.
Berkaitan dengan padi khusus ini, Bambang mengatakan pihaknya akan menambah alokasi pupuk. Kebijakan tersebut dilakukan sebagai antisipasi jika persediaan pupuk yang ada dirasa kurang.
"Akan ada penambahan pupuk jenis organik di lahan padi khusus ini, meski sudah ada bantuan pupuk NPK sebanyak 100 kg per hektare," katanya. (alx)