Omzet Menurun, PKL Malioboro Berharap Masa Uji Coba Pedestrian Dipersingkat
Pedagang Kaki Lima (PKL) di Malioboro mengeluhkan penurunan omzet sejak diberlakukan uji coba kawasan pedestrian mulai Selasa
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pedagang Kaki Lima (PKL) di Malioboro mengeluhkan penurunan omzet sejak diberlakukan uji coba kawasan pedestrian mulai Selasa (3/11/2020) kemarin.
Bahkan, mereka bakal melayangkan permintaan pada Pemda DIY, supaya masa uji coba bisa dipersingkat.
Ketua Paguyuban Pedagang Malioboro Ahmad Yani (Pemalni) Slamet Santoso mengatakan, pihaknya keberatan jikalau uji coba dilaksanakan beruntun selama dua pekan mendatang.
Sebab para pedagang kini merasakan dampak luar biasa, terhadap pemasukan sehari-harinya.
"Kami barusan rapat koordinasi dengan komunitas. Intinya, kami ingin mengajukan nota kebetatan kalau uji coba sampai 15 November. Jadi, maksimal sampai lima hari ke depan dan terhitung dari hari pertama kemarin, karena dampaknya sangat terasa." ujarnya, Kamis (5/11/2020).
Baca juga: Jadi Katalisator Pelayanan Masyarakat, Ombudsman Jateng Dapat Penghargaan dari PLN
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi : BPBD Kabupaten Magelang Petakan Prakiraan Daerah Bahaya, Berikut Daftarnya
Baca juga: Kemenko Polhukam RI Lakukan Peninjauan di Tanjung Adikarto Kulonprogo
"Dengan kondisi seperti ini teman-teman di Malioboro susah angkut barang untuk loading. Para pemilik toko juga sama, mengeluhkannya juga," tambah Slamet.
Bahkan, kebijakan tersebut juga berdampak langsung pada omzet para pedagang.
Menurutnya, pelaku usaha kini hanya bisa menerima nasib setelah sekian lama diterpa pandemi, kemudian perlahan mulai bangkit dan kini kembali drop karena uji coba kawasan pedestrian ini.
"Terus terang omzet kami menurun sekali, bisa sampai 70 persen penurunannya dibanding hari biasa. Apalagi, kemarin sudah mulai sedikit bangkit perekonomian di Malioboro, terutama setelah libur panjang," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Rekor Tertinggi, Ada Penambahan 168 Kasus Positif Covid-19 di DIY Hari Ini
Baca juga: Gejala dan Jenis Batuk yang Mengharuskan Anda Segera Periksa ke Dokter
Baca juga: Status Siaga Merapi, Sri Sultan HB X Minta Pemkab Sleman Siapkan Jalur Evakuasi
Ia menegaskan, sejatinya dari unsur pedagang mendukung penuh misi Pemda DIY untuk menjadikan Malioboro sebagai kawasan pedestrian penuh.
Hanya saja, sejauh ini, sarana dan pra sarana yang ada belum begitu memadahi, sehingga diperlukan persiapan yang lebih matang.
"Selama infrastruktur Malioboro belum memadahi, akibatnya wisatawan yang mau masuk susah, terutama untuk kantong-kantong parkir ya, itu harus ditambah. Sekarang mau masuk saja susah, harus muter-muter dulu," pungkas Slemet. (aka)