Tiga Wisatawan Reaktif dari Hasil Rapid Test Acak Dinkes Sleman
Hasil tersebut diketahui setelah adanya rapid tes sampling yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Kamis (29/10/2020) lalu.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Tiga wisatawan di Sleman reaktif rapid tes.
Hasil tersebut diketahui setelah adanya rapid tes sampling yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Kamis (29/10/2020) lalu.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi mengatakan ada 101 wisatawan yang mejalani rapid tes.
Hasilnya ada tiga wisatawan yang reaktif.
Baca juga: Penetapan UMK 2021 di Kabupaten Kulon Progo Akan Dibahas Pekan ini
Baca juga: Konsumsi Pertamax Turbo Meningkat Drastis Pada Libur Panjang di Jawa Tengah dan DIY
"Setelah diketahui reaktif, ketiga wisatawan tersebut diminta untuk isolasi mandiri dan dilakukan tes lanjutan," katanya, Senin (02/11/2020).
Ia melanjutkan, tiga wisatawan reaktif berasal dari luar daerah.
Untuk penanganan selanjutnya, Dinkes Sleman berkoordinasi dengan Dinkes asal tiga wisatawan tersebut.
Saat ini, ketiganya sudah pulang ke daerah masing-masing.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pengangguran, Bappeda DI Yogyakarta Berikan Program Pelatihan untuk Pekerja
Baca juga: Peringatan BMKG : Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sejumlah Wilayah Ini Selasa Esok
"Wisatawan luar daerah (yang reaktif). Data sudah dikirim ke pemerintah asal (wisatawan reaktif)," lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo mengatakan tujuan dari skrining tersebut adalah untuk memetakan sebaran Covid-19 khususnya di sektor pariwisata.
Terlebih pada libur panjang. Sebagai kota wisata, tentu banyak wisatawan luar daerah yang berkunjung ke Sleman.
"Kami ingin mengetahui dan memastikan apakah pengunjung destinasi pariwisata juga berpengaruh dalam penyebaran Covid-19.
Pemetaan ini juga untuk memperoleh data sebagai pengambilan kebijakan lebih lanjut, terkait upaya pencegahan Covid-19 dari sektor pariwisata," katanya. (maw)