Gunungkidul
DPP Gunungkidul Larang Penggunaan Jebakan Listrik untuk Usir Tikus
Sudah ada beberapa kejadian di mana petani tersetrum listrik dari alat jebakan tersebut.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
"Kalau keliru justru bisa berpengaruh pada tanaman pangan nantinya," kata Raharjo.
Ia pun lebih menyarankan metode gropyokan, di mana petani turun ke lahan secara bersama-sama untuk menjebak dan memburu hama tikus tersebut.
Selain aman, cara ini juga dianggap lebih ramah lingkungan.
Sebagai langkah preventif, Raharjo pun menyarankan seluruh petani dalam kelompok untuk menggerakkan giat bersih lingkungan.
Sehingga serangan hama tikus pada tanaman pangan bisa lebih diminimalisir.
"Sanitasi sekitar lahan perlu dijaga agar sarang tikus tidak bisa berkembang," katanya.
Memasuki musim penghujan, sebagian besar lahan pertanian di Gunungkidul sudah memulai masa tanam padi.
Namun masih ada sebagian kecil lahan yang belum mulai menanam padi, salah satunya di Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk.
Ketua Poktan Harapan Jaya Putat, Paija menjelaskan masa tanam belum dimulai lantaran sebagian lahan masih tertanami jagung.
Alhasil, mereka masih harus memanen jagung terlebih dahulu.
"Padi belum karena saat ini benihnya masih dalam proses penyemaian jadi bibit," kata Paija.
Ia menyebut ada lahan seluas sekitar 80 hektare yang akan ditanami padi pada MT pertama ini.
Paija pun memastikan ketersediaan benih dan pupuk untuk MT sudah mencukupi. (TRIBUNJOGJA.COM)