Gunungkidul
Solusi Kendala Kartu Tani, DPP Gunungkidul Andalkan E-RDKK
Lewat E-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok), tiap Kelompok Tani (Poktan) tetap bisa mengajukan permohonan kebutuhan pupuk subsidi.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sejumlah petani di Gunungkidul masih kesulitan dalam memanfaatkan Kartu Tani.
Kendalanya mulai kurang memahami penggunaannya hingga fisik kartu yang hilang karena lama tak digunakan.
Merespon hal tersebut, Kabid Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul Raharjo Yuwono menjelaskan E-RDKK jadi solusi bagi kendala tersebut.
"Jadi bagi petani yang membutuhkan jatah pupuk bersubsidi ini, mereka tetap bisa dapat asal tercatat dalam E-RDKK 2020," jelas Raharjo dihubungi pada Jumat (30/10/2020).
Lewat E-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok), tiap Kelompok Tani (Poktan) tetap bisa mengajukan permohonan kebutuhan pupuk subsidi.
Baca juga: Sejumlah Petani di Gunungkidul Masih Kesulitan Manfaatkan Kartu Tani
Hal ini juga berlaku bagi mereka yang belum memiliki Kartu Tani.
E-RDKK sendiri dibuat berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) anggota tiap Poktan serta luas kepemilikan lahan.
Tujuannya agar kuota pupuk subsidi bisa disesuaikan dengan luasan lahan tersebut.
"Sesuai E-RDKK, saat ini ada sekitar 129 ribuan Kartu Tani, seluruhnya sudah aktif dan bisa digunakan," ungkap Raharjo.
Ia mengklaim hanya sebagian kecil petani di Gunungkidul yang mengalami kesulitan dalam penggunaan Kartu Tani.
Begitu juga dengan mereka yang fisik Kartu Taninya hilang.
Bagi mereka yang kartunya hilang, tertukar namanya, atau lain-lain, Raharjo mengatakan proses verifikasi saat ini sudah dan masih terus dilakukan.
Baca juga: Petani DI Yogyakarta Bisa Dapatkan Pupuk Bersubsidi Tanpa Kartu Tani Hingga Desember 2020
Proses ini dilakukan oleh Balai Pelatihan Pertanian (BPP) dan bank penyedia layanan Kartu Tani.
"Mereka yang masih kesulitan tetap mendapat pendampingan dari PPL (Pertanian Penyuluh Pertanian) dan pegawai DPP," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala DPP Gunungkidul Bambang Wisnu Broto menyampaikan ada 5 jenis pupuk subsidi yang disiapkan. Antara lain Urea, NPK, SP-36, ZA, dan pupuk organik.
Berdasarkan data yang dimiliki, rata-rata tiap jenis pupuk subsidi tersebut sudah ditebus (dibeli) sebagian oleh para petani.
Penyediaan pupuk subsidi ini juga terkait dengan musim tanam pertama 2020/2021.
"Mengingat kuotanya sudah ditambah pemerintah pusat, kami pastikan pupuk subsidi mencukupi hingga akhir tahun," kata Bambang. (TRIBUNJOGJA.COM)