Sleman

Terdampak Pandemi, 2 Investor Tunda Investasi di Sleman

Ada dua investor yang menunda berinvestasi di Sleman. Satu investor hotel, satu perusahaan makanan beku dari China.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Sleman 

Bidang konstruksi juga mendatangkan investor, dengan nilai investasi sebesar Rp104,4 miliar. 

Investasi lain datang dari bidang perdagangan dan reparasi yang mencapai Rp78,7 miliar.

Selain itu juga bidang transporatasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp6,9 miliar.

Sedangkan untuk kategori PMA, ada 66 proyek bernilai 1.542 U$D.

Investasi paling tinggi berasal dari perdagangan dan reparasi senilai 105 U$D.

Baca juga: Investasi di Gunungkidul Alami Peningkatan Pesat Meski di Tengah Pandemi Covid-19

"Kabupaten Sleman memiliki potensi yang menarik yang dilirik investor, meskipun jenisnya kecil-kecil," ungkapnya.

Satu dari beberapa potensi menarik Sleman, adalah potensi alamnya.

Untuk itu ia mengarahkan agar investor bisa berinvestasi pada agrowisata maupun agroteknologi, seperti perkebunan belimbing madu, kelengkeng, kebun, dan lain-lain.

Pihaknya mengarahkan agar tidak semua investasi pada bangunan.

Sebab tantangan investasi di Sleman adalah keterbatasan lahan dan tingginya harga tanah.

Untuk itu, pihaknya mengarahkan agar investor memilih investasi pada bidang yang tidak memerlukan lahan yang luas. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved