Bocah 9 Tahun Asal Saptosari Gunungkidul Tewas Tenggelam di Genangan Air

Anak perempuan berumur 9 tahun asal Pedukuhan Sawah, Kalurahan Monggol, Saptosari dilaporkan tewas pada Rabu (28/10/2020).

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
IST
Tegalan yang berisi genangan air di mana NA (9), anak asal Pedukuhan Sawah, Kalurahan Monggol, Saptosari, Gunungkidul ditemukan tewas tenggelam pada Rabu (28/10/2020) kemarin. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Anak perempuan berumur 9 tahun asal Pedukuhan Sawah, Kalurahan Monggol, Saptosari dilaporkan tewas pada Rabu (28/10/2020).

Ia meninggal dunia setelah tenggelam di genangan air yang dalam.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Saptosari AKP Awal Mursayanto menyampaikan peristiwa itu bermula saat NA, anak tersebut, sedang bermain air di tegalan atau lahan perkebunan.

"Lahan tersebut tergenang air hujan dengan kedalaman bervariasi. Saat itu ia bermain bersama teman-temannya," jelas Awal pada wartawan, Kamis (29/10/2020).

Baca juga: Hasil Seleksi CPNS 2019 Diumumkan Besok, Simak Ketentuan Pemberkasan bagi Peserta Lulus Berikut Ini

Baca juga: OYO Hadirkan Pengalaman Menginap yang Aman Selama Pandemi

Baca juga: 9 Tahun Menghuni Huntap, Warga Lereng Gunung Merapi Masih Mengalami Masalah Administrasi

Anak-anak tersebut bermain air di tegalan tersebut sekitar pukul 11.00 WIB.

Namun 45 menit sesudahnya, NA justru semakin ke tengah genangan air.

Ia pun lantas tak terlihat lagi di permukaan lantaran tenggelam.

Menyadari hal tersebut, teman-teman korban lantas berlari untuk meminta tolong pada Majimin (50), warga setempat.

Pria itu pun memanggil 2 warga lain yaitu Heri Prihatin (37) dan Jumari (30) untuk melakukan pertolongan.

Awal mengatakan pencarian korban oleh ketiganya berlangsung sekitar 30 menit.

Posisi NA baru diketahui saat kaki Heri menyentuh sesuatu di dalam air.

"Ternyata itu adalah korban yang tenggelam di kedalaman sekitar 2 meter. Ia lantas dievakuasi oleh warga," ungkapnya.

Baca juga: UPDATE Peta Sebaran Kasus Baru Covid-19 Kamis 29 Oktober 2020, Berikut Data Rinci di 34 Provinsi

Baca juga: Masih Ada 523 KK Warga Lereng Gunung Merapi yang Tinggal di Zona Merah

Baca juga: Libur Panjang, Pelancong dengan Moda Bus Sepi di Yogyakarta Peminat

Saat dievakuasi, kondisi korban saat itu sudah tak sadarkan diri.

Ia pun sempat dilarikan ke rumah sakit, namun tim medis menyatakan yang bersangkutan telah meninggal dunia.

Awal mengatakan sejumlah petugas kepolisian langsung ke lokasi setelah menerima laporan.

Berdasarkan hasil olah TKP dan catatan medis, korban murni meninggal dunia karena kecelakaan.

Berkaitan dengan kejadian ini, ia pun mengimbau agar para orangtua lebih memperhatikan anak-anaknya saat bermain.

Apalagi saat ini mulai memasuki musim penghujan.

"Genangan air hujan di tempat seperti tegalan itu bisa berbahaya bagi anak-anak, lantaran kedalamannya tidak bisa diketahui," kata Awal. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved