10 Tahun Erupsi Gunung Merapi
Kisah-kisah Mendebarkan Pengamat Gunung Merapi, Bekerja dalam Sunyi Jauh dari Pemukiman
Para penjaga pos pengamatan Gunung Merapi. Jauh dari permukiman penduduk, bekerja dalam sunyi, dan di garis terdepan saat gunung Merapi
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Iwan Al Khasni
Kisah berikutnya tentang perjalanan Triyono, petugas pengamat Merapi yang pernah sangat lama ditugaskan di PGM (UGA) Selo.
Ini pos yang dibangun awal pemerintahan Soekarno-Hatta di Boyolali. Pria kelahiran Moyudan (Sleman), 13 Februari 1966, bersentuhan dengan Merapi sejak 1986.
Diawali saat ia bantu-bantu kakaknya, Ratijo, di Pos Srumbung (sekarang PGM Ngepos, Srumbung). Dari bantu-bantu kakaknya itu, Triyono perlahan memahami tugas pengamatan gunung.
Akhir 1989, sesudah lama magang, Triyono direkrut sebagai tenaga honorer, lalu ikut tes CPNS di Bandung. Ia diterima dan sejak itu ditugaskan di Selo.
Awal tugas di UGA Selo menjadi masa-masa sangat berat bagi Triyono. Posnya jauh dari permukiman penduduk. Sarana prasarana masih sangat terbatas.
Suhu udara di pos sangat dingin. Di bulan-bulan tertentu kadang sangat ekstrem dinginnya. Belum urusan pulang pergi tempat kerja dari rumah, bisa memakan waktu seharian penuh.
Transportasi umum belum ada. Triyono biasa mendompleng kendaraan apapun jika pergi atau pulang dari Selo ke rumahnya di Moyudan.
Pengalaman mengesankan sepanjang bertugas adalah jelang letusan besar 2010. Triyono saat itu bertugas di PGM Kaliurang.
“Kita semua tidak tahu apa yang akan terjadi. Tahu akan meletus iya, tapi mau meletusnya seperti apa, ini yang tidak bisa diketahui persis,” kata Triyono.
Baca juga: Cerita Mobil Kijang Warna Merah Pelat AB Saat Merapi Meletus 2010
Sepekan sebelum meletus dahsyat, Triyono ditugaskan ke puncak Merapi bersama 6 petugas lain. Selama di puncak, Triyono merasakan apa yang juga dialami oleh rekan-rekannya.
Getaran dan dentuman dari dalam perut gunung kerap terdengar. Ia melihat rekahan-rekahan lebar di dinding kawah. Menyaksikan semburan gas berwarna biru di sejumlah titik rekahan.
Kubah lava 2006 yang menggunung di kawah puncak, mulai berguguran ke pelataran Kawah Mati dan sisi-sisi lain di sekitarnya. Puncak Garuda masih terlihat menjulang, belum tergoyahkan.
Suhu terasa lebih panas. Sesekali Triyono mendengar blazzer, atau hembusan kuat gas dari dalam gunung.
Merem saat Lihat Awan Panas di Ngepos
Kisah seru berikutnya diceritakan Ahmad Sopari, petugas pengamatan Merapi di PGM Jrakah. Suatu hari di akhir Oktober 2010, Sopari sudah tak ingat lagi, ia berdiri di puncak menara pandang Pos Ngepos.