Pendidikan

GeNose Masuk Tahap Uji Diagnostik pada Pasien di 9 Rumah Sakit

Semakin sering GeNose terpapar dengan Covid-19, maka ia akan semakin akurat dan tepat dalam mendiagnosis Covid-19.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Maruti Asmaul Husna
dr Dian Kesumapramudya Nurputra, anggota tim peneliti GeNose menjelaskan cara kerja alat pendeteksi Covid-19 itu. 

Dengan berbagai uji coba yang telah dilakukan, sistem AI pada alat ini semakin lama akan semakin pintar.

Semakin sering GeNose terpapar dengan Covid-19, maka ia akan semakin akurat dan tepat dalam mendiagnosis Covid-19.

Hari itu, Rukmono secara simbolis menjadi orang pertama yang mencoba alat GeNose pada acara Kick Off Uji Diagnostik GeNose di RSUP Dr Sardjito.

Menurut Dian, RSUP Dr Sardjito menjadi rumah sakit (RS) pertama yang melakukan uji diagnostik GeNose dari total 9 RS yang akan berpartisipasi dalam uji coba tersebut.

“RS lainnya akan segera menyusul. Pada saat uji diagnostik nanti setiap pasien yang datang ke poli Covid-19 akan diujikan head to head, jadi pada saat bersamaan akan diambil sampel nafas dan sampel swab orofaring dan nasofaringnya. Dilakukan dengan triple blinded agar tidak terjadi bias,” jelas Dian ditemui di RSUP Dr Sardjito, Senin (26/10/2020).

Uji diagnostik GeNose menargetkan 1.500 subjek atau orang yang diperiksa.

Pada setiap orang akan dilakukan dua kali uji, sehingga menghasilkan 3.000 sampel.

Baca juga: Dikembangkan UGM, GeNose Mampu Deteksi Virus Corona Dalam Waktu 80 Detik

Nama GeNose diambil dari singkatan ‘G’ artinya Gadjah Mada, ‘e’ itu electronic, dan ‘nose’ dari hidung.

GeNose merupakan inovasi alat terbaru UGM untuk mendeteksi Covid-19 hanya dengan hembusan napas pasien.

Alat ini sekaligus merupakan inovasi pertama di Indonesia yang digunakan untuk pendeteksian Covid-19 melalui hembusan nafas.

Aplikasinya terhubung langsung dengan sistem terkomputerisasi untuk mendapatkan hasil diagnosis secara realtime.

Adapun tim penemu GeNose berasal dari peneliti lintas bidang di UGM, yakni Dr Eng Kuwat Triyana, MSi (FMIPA), dr Dian Kesumapramudya Nurputra, SpA, MSc, PhD (FKKMK), Dr Ahmad Kusumaatmaja (FMIPA), dan dr Mohamad Saifudin Hakim, MSc, PhD (FKKMK).

Dian mengungkapkan, dengan GeNose keputusan yang cepat dan kemampuan mengisolasi pasien positif Covid-19 dalam waktu cepat bisa dilakukan.

Sehingga kita bisa memisahkan orang sakit dan orang sehat, sementara orang sehat bisa bergerak ke luar untuk menggerakkan proses ekonomi.

Baca juga: UGM Siapkan “GeNose”, Alat Pendeteksi Covid-19 Hanya dengan Hembusan Nafas

Untuk mencapai hal itu timnya tidak bisa bekerja sendirian, dukungan publik dan industri yang luar biasa membuat inovasi ini bisa segera dihilirisasi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved