Human Interest Story
Kisah Perjuangan Hidup Riyan Nugroho Aji, Driver Ojol yang Kini Jadi Dosen UGM
Suatu waktu di musim kemarau tahun 2017, Riyan bersama sang istri yang sedang hamil mengunjungi ruang dosen di Fakultas Peternakan UGM.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Seandainya ia menerima tawaran tersebut dan lolos tahapan selanjutnya, maka sebagai konsekuensi, dirinya harus mencari tempat tinggal serta pekerjaan sembari proses seleksi usai.
“Apalagi saya ingat betul waktu itu tabungan kami hanya tersisa Rp 2,5 juta. Sementara saya belum tahu berapa lama proses seleksi akan berlangsung. Itu pun seandainya saya diterima,” kenangnya.
Baca juga: Anggarkan Rp 170 Miliar, Pemda DI Yogyakarta Beli Dua Bangunan Hotel Mutiara di Malioboro
Akhirnya, Riyan mengambil keputusan berani dengan melanjutkan proses seleksi dosen di UGM.
Dengan bermodal Rp 2,5 juta, ia bersama sang istri yang mulai membesar perutnya berangkat ke Yogya.
Sesampainya di Yogya, hal pertama yang dicari Riyan adalah tempat tinggal.
Ia mengaku kesulitan untuk mencari tempat tinggal, utamanya karena dirinya bersama sang istri.
“Kos pasutri terbilang mahal, baik per bulan atau per tahunnya. Modal kami tidak mencukupi. Namun, akhirnya ketemu yang murah walaupun sangat sederhana di Soropadan, belakang Hartono Mall,” ungkapnya.
Selain tempat tinggal, sembari menunggu proses seleksi usai, Riyan merasa harus mencari pekerjaan sementara.
Hal itu agar dirinya bersama sang istri dapat untuk sekadar hidup di Yogya.
“Saya ingat kala itu sebelum menemukan pekerjaan sementara kami harus benar-benar berhemat. Lauk yang kami santap hanya seputar telur, tempe, dan gorengan saja. Pernah suatu ketika istri benar-benar mengidam lauk ikan lele, akhirnya saya belikan satu untuk berdua,” kenangnya.
Riyan beruntung karena waktu itu sedang ada lowongan untuk menjadi driver Grab.
Ia pun langsung saja mendaftarkan diri.
Baca juga: Hadapi Libur Panjang, Satpol PP Kota Yogya Giatkan Penegakan Prokes di Tempat Usaha
Selain driver Grab, kala itu ia juga turut membantu Lab Fisiologi dan Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan UGM.
“Dari habis subuh hingga pukul 09.00 saya cari penumpang. Lalu, setelahnya hingga pukul 15.00, bantu di lab. Sepulang dari lab ngojek lagi sampai pukul 20.00, baru kemudian pulang,” terangnya.
Sementara itu, istri Riyan juga akhirnya turut membantu dengan berjualan nasi kuning.