BPD DIY Syariah Ikut Serta Membangun dan Mengembangkan Daerah Istimewa Yogyakarta
BPD DIY Syariah unit usaha perbankan yang berdiri sejak 2007 memiliki komitmen untuk meningkatkan literasi keuangan syariah
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Untuk membuktikan komitmennya dalam mengenalkan ekonomi berbasis syariah di tengah masyarakat. BPD DIY Syariah pun, memperluas kerja sama dengan Rumah Sakit Umum.
Baca juga: Jadi Juru Kampanye di Pilkada 2020, Wali Kota Magelang Ajukan Cuti
Kerja sama ini sebagai bentuk kepedulian dan dukungan BPD DIY Syariah dalam membangun sarana publik.
Di antranya dimanfaatkan oleh Rumah Sakit Islam Yogyakarta (RSIY) PDHI, di jalan Jogja-Solo KM 12,5, Kringinan, Kalasan, Sleman.
Kepala Bidang Administrasi Umum dan Keuangan RSIY PDHI, Cahyo Prihatmoko mengatakan, BPD DIY Syariah berkontribusi yang cukup besar dalam peningkatan fasilitas di Rumah Sakit kami.
"Melalui produk pembiayaan bangunan gedung dari BPD DIY Syariah, kami bisa memperluas ruang unit gawat darurat (UGD) hingga tiga lantai," tuturnya.
Dipilihnya produk pembiayaan BPD DIY Syariah oleh RSIY PDHI karena korporasi dan persyaratan yang relatif tidak memberatkan nasabah.
Selain itu, proses realisasi pembiayaan tidak memerlukan waktu yang lama sehingga bisa segera dimanfaatkan nasabah.
"Proses verifikasi yang mudah membuat nasabah tidak merasa diberatkan.Dan, pembagian margin juga bersaing dan lebih ringan dibandingkan memakai produk yang lain," ujarnya.
Pemakaian produk BPD DIY Syariah juga dilakukan pada penempatan dana dan pembayaran gaji pegawai (payroll).
Baca juga: Balar Yogya Luncurkan Jelajah Virtual Situs Kuno Liyangan Temanggung
Sebanyak 100 pegawai tetap di RSIY PDHI telah menggunakan BPD DIY Syariah dalam akses transaksi untuk penerimaan gaji.
"Untuk penempatan dana dari pasien memang dari dulu sudah dipercayakan kepada BPD DIY Syariah karena nyaman dan aturannya yang memakai sistem syariah. Sedangkan, pada payroll dipakainya layanan melalui mobile banking karena lebih efisien",ungkapnya.
Namun, ia menambahkan, pada fitur mobile banking agar lebih dikembangkan lagi dari segi teknologinya.
Penambahan fitur-fitur pendukung untuk proses transaksi bisa ditambahkan seiring berkebambangnya proses pembayaran.
"Seharusnya memang dari segi teknologi harus dikembangkan akan mampu bersaing. Misalnya, untuk limitasi pembayaran nominalnya bisa diperbanyak lagi jumlahnya. Apalagi seperti kami (RS) yang transaksinya sudah dalam angka yang besar,"ujarnya.
Direktur utama Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia, Widodo Wirawan mengatakan, penggunaan produk BPD DIY Syariah untuk menambah fasilitas gedung di Rumah Sakit RS UII di Jalan Srandakan, KM 5,5 , Wijirejo, Pandak, Bantul.