Komunitas Malioboro Bersatu Gelar Aksi Tolak Demonstrasi Anarkis

Berbagai elemen yang melebur di Komunitas Malioboro Bersatu, mulai pengusaha dan pekerja toko, mall, sampai pengemudi becak, maupun andong,

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Azka Ramadhan
Suasana aksi yang digelar Komunitas Malioboro Bersatu, Minggu (18/10/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Komunitas Malioboro Bersatu menggelar aksi reresik kawasan Malioboro, Minggu (18/10/2020).

Dalam agenda ini, mereka sekaligus menyuarakan tekad menolak segala macam bentuk demonstrasi anarkis seperti insiden memilukan yang terjadi pada 8 Oktober 2020 silam.

Berbagai elemen yang melebur di Komunitas Malioboro Bersatu, mulai pengusaha dan pekerja toko, mall, sampai pengemudi becak, maupun andong, menyatakan kesiap sediaannya untuk bersama-sama menjaga keamanan, kenyamanan dan kebersihan kawasan Malioboro.

Koordinator Komunitas Malioboro Bersatu, Slamet Santoso menyatakan, pihaknya sangat menyayangkan demonstrasi yang berujung ricuh tempo hari.

Apalagi, insiden tersebut, terjadi ketika geliat Malioboro mulai pulih, setelah sekian lama terdampak pandemi nan berkepanjangan.

Baca juga: BREAKING NEWS : Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Pedestrian Malioboro, Korban Sempat Kejang

Baca juga: Tukang Becak Ditemukan Meninggal Dunia di Malioboro, Dievakuasi dengan Protokol Covid-19

Baca juga: Khawatir Covid-19, Warga Sempat Enggan Pastikan Kondisi Tukang Becak yang Meninggal di Malioboro

"Komitmen bersama Komunitas Malioboro Bersatu adalah mewujudkan ikon Kota Yogyakarta yang bersih, aman dan nyaman dikunjungi wisatawan," ungkap Slamet.

Ia menjelaskan, kegiatan kerja bakti gabungan komunitas sepanjang Malioboro tersebut dimulai sejak pagi hari, dari sisi utara hingga selatan.

Sebagai tempat mengais rezeki, semua elemen menyadari bahwa Malioboro merupakan tempat yang wajib dijaga bersama keamanannya.

"Ya, jadi, melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan jika warga dan komunitas di Malioboro siap bersama-sama menjaga Malioboro," tandasnya.

Baca juga: Gandeng PT KAI, Pemkot Yogya Bagikan 5.000 Face Shield di Malioboro Yogyakarta

Baca juga: Pedagang di Kawasan Malioboro Kembali Beraktivitas Normal

Ketua Paguyuban Pelukis, Perajin dan PKL Malioboro-Ahmad Yani (Pemalni) itu berujar, aksi anarkis justru akan merugikan rakyat. Sebagai contoh dampak dari demonstrasi tempo hari, banyak produk yang dijual PKL hilang, atau rusak. Pihaknya pun menerima banyak laporan dari pedagang.

"Untuk antisipasi, Komunitas Malioboro Bersatu tegas siap melawan. Kami akan mendokumentasikan setiap aksi yang anarkis dan laporkan ke polisi," ucapnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved