Human Interest Story
Terdampak PHK, Mantan Karyawan di Yogyakarta Ini Sukses Pasarkan Masker Kain ke Seluruh Indonesia
Tekanan pandemi membuat perusahaan sablon tempatnya bekerja selama 6 tahun mengalami penurunan permintaan.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Hingga kini, sejak 6 bulan memulai bisnis masker kain.
Penjualannya rata-rata mencapai 1.000 helai per bulannya.
Dengan harga mulai Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu per satuannya.
Pangsa pasarnya pun, tak hanya meliputi wilayah Yogyakarta.
Namun, sudah menyasar ke penjuru tanah air.
"Alhamdulliah pesanan selalu ada. Pesanan datang dari kalangan pemerintah, swasta, hingga individu. Jangakaun pemasaran sudah sampai ke pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua," ucapnya.
Menariknya lagi dari usaha masker kain yang dijalankannya, sekitar sebulan lalu tepat September 2020 dirinya membuka mitra dengan perusahaan lamanya.
Sebelumya masker kain yang diproduksinya kebanyakan menggunakan kain tradisonal seperti batik dan lurik.
Kini, masker kain tersebut dikombinasi dengan tulisan sablon.
"Karena, banyak pelanggan yang meminta masker dengan tulisan yang melambangkan daerah, komunitas, bahkan julukan pribadi. Dari situ, mulailah membuka kerja sama dengan perusahaan yang dulu tempat bekerja. Alhamdulliah saling membantu dan melengkapi," pungkasnya. (ndg)