Kisah Mbah Sidep, Penjual Gerabah yang Puluhan Tahun Keliling Yogya dengan Sepeda Ontel Tua
Senyuman di wajah wanita itu mengembang ketika pembeli memanggil dagangannya.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Berjualan dengan sepeda bukanlah hal mudah baginya.
Baca juga: Kisah Dosen Unibraw Gowes 300 Km per Hari, Jadi Jawara Klasemen Dunia Aplikasi Strava
Banyak kendala yang ditemui saat berada di jalan.
Misalnya, terjadi kecelakaan ringan antar pengendara sepeda motor dan sepeda ontelnya.
"Pernah ditabrak dari belakang sama sepeda motor. Ketika itu waktu hujan mungkin takut kebasahan jadi motor nya melaju agak kencang dan tiba-tiba menabrak dari belakang. Syukurnya tidak ada luka yang berat," ucapnya.
Berjualan sepeda dengan berkeliling masih menjadi pilihannya untuk mencari nafkah, karena dirinya tulang punggung keluarga.
Sudah 5 tahun suaminya meninggal dunia.
Sekarang ia hidup bersama kedua anaknya yang masih duduk di sekolah menengah atas (SMA).
"Ya, gimana bisanya cuma membuat gerabah. Kalau, hanya berjualan di rumah susah lakunya. Lebih baik keliling mendatangi pembeli," tuturnya.
Ia menambahkan, selagi masih mau berusaha rezeki pasti menghampiri.
Pantang baginya untuk meminta-minta belas kasihan orang lain.
"Kalau masih diberi kesehatan berarti masih disuruh berusaha. Jadi, tidak ada alasan untuk mengeluh," pungkasnya. (ndg)