Penanganan Covid

Dihantam Pandemi, Fokus Penanganan Stunting di Gunungkidul Terbagi

Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mendeklarasikan Gerakan Penurunan Stunting pada Jumat (16/10/2020).

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Slogan Gerakan Penurunan Stunting Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul yang tertera pada pakaian peserta deklarasi, Jumat (16/10/2020) di Bangsal Sewokoprojo, Wonosari. Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Kesehatan mendeklarasikan gerakan tersebut sebagai upaya kembali memprioritaskan penanganan Stunting yang masih cukup tinggi. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mendeklarasikan Gerakan Penurunan Stunting pada Jumat (16/10/2020). 

Deklarasi ini menjadi pernyataan bahwa Pemkab masih berupaya mengatasi kasus Stunting yang saat ini masih tinggi.

Bupati Gunungkidul Badingah mengakui angka kasus Stunting di wilayahnya masih tergolong tinggi.

Hal itu pula yang membuat Gunungkidul dijadikan lokasi fokus (lokus) penanganan Stunting oleh pemerintah pusat pada 2020 ini.

"Masih banyak kasus bayi yang lahir dengan berat badan rendah karena kurang asupan gizi sejak dalam kandungan," kata Badingah di Bangsal Sewokoprojo, Wonosari.

Baca juga: Pemkab Gunungkidul Deklarasikan Gerakan Penurunan Stunting

Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya strategis untuk menekan angka kasus Stunting.

Rancangan upaya itu sudah disusun sejak awal tahun 2020, berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait.

Namun karena hantaman pandemi COVID-19 yang terjadi di awal tahun, Badingah mengaku perhatian pada penanganan kesehatan di Gunungkidul terbagi.

Alhasil, upaya menekan Stunting yang sudah dilakukan pun dianggap belum maksimal.

"Perhatian kita saat ini terbagi dengan prioritas percepatan penanganan COVID-19, yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir," ujarnya.

Lewat deklarasi ini, Badingah pun menganggap upaya-upaya strategis penanganan Stunting perlu digerakkan kembali.

Sebab penanganan Stunting erat kaitannya dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Gunungkidul.

Ia mengatakan perlu ada intervensi dan integrasi penanganan Stunting yang melibatkan berbagai sektor.

Baca juga: Mengenal Stunting dan Cara Pencegahannya

Badingah pun sangat mengharapkan ada keterlibatan lembaga swasta dan masyarakat dalam upaya tersebut.

"Sebisa mungkin kita upayakan di akhir 2020 ini kasus Stunting bisa ditekan serendah mungkin," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved