Imbas Pandemi, Target Renovasi RTLH di Yogyakarta Mengalami Penundaan

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui dinas pekerjaan umum perumahan dan energi sumber daya mineral (PUP ESDM) DIY mencatatkan terjadinya penundaan renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) selama pandemi di wilayah Yogyakarta.

Kepala bidang perumahan, Dinas PUP ESDM DIY, Resti Isdaryanti mengatakan, target renovasi RTLH di DIY sebesar 65.578 unit sedangkan realisasi pembangunan baru sebanyak 25.486 unit hingga akhir 2019.

"Masih sisa sebanyak 40.092 unit yang belum ditangani pihak kami. Padahal, realisasi target renovasi RTLH direncanakan rampung pada 2022 nanti," jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Rabu (14/10/2020).

Penundaan renovasi, lanjut Resti, karena alokasi dana program bantuan perbaikan rumah RTLH dialihkan untuk penanganan pandemi Corona.

Baca juga: Pemkab Sleman Targetkan 2020 Tangani 1.448 RTLH

Padahal di tahun 2020, melalui APBD DIY pembangunan RTLH  ditargetkan sebanyak 2098 unit dengan anggaran perbaikan tiap rumah sebesar Rp17, 5 juta dengan rincian dana digunakan untuk biaya perencanaan, upah tukang, biaya material, biaya pengawasan, dan biaya penunjang.

"Akibat musibah pandemi sebanyak 2098 unit RTLH yang harusnya direalisasikan tahun ini harus tertunda. Kemungkinan, renovasi dilanjutkan sampai kondisi benar-benar kondusif," pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik DIY pada tahun 2019 jumlah backlog perumahan di wilayah Yogyakarta tertinggi terdapat di Kabupaten Sleman sebanyak 369 .052 unit.

Lalu, Kabupaten Bantul 275.156 unit.

Kemudian disusul Kulon Progo dan Kota Yogyakarta berturut-turut 113.230 unit dan 113.104 unit. (TRIBUNJOGJA.COM)