Kisah Pilu Penderita Sindrom Putri Tidur Asal Pamekasan, 16 Bulan Tertidur Hingga Akhirnya Meninggal
Kisah Pilu Penderita Sindrom Putri Tidur Asal Pamekasan, 16 Bulan Tertidur Hingga Akhirnya Meninggal
Selama pengobatan dihentikan, kondisi tubuh Rau berangsur-angsur membaik.
Susu yang awalnya disuntikkan ke mulutnya, sudah bisa diminum dengan botol.
Bahkan, Rau sudah bisa mengonsumsi bubur. Namun, Rau rentan sakit, terutama ketika dibawa ke luar rumah.
"Sensitif sekali kesehatannya makanya jarang saya bawa keluar rumah," ungkap Ratnawati.
Saat video Rau viral di akun media sosial, Ratnawati banyak mendapat dukungan moral.
Banyak pengikutnya yang menyarankan berbagai alternatif pengobatan. Namun, tidak semuanya diikuti.
Sofiatul Jannah, ibu Rau mengatakan, berbagai pengobatan yang diberikan kepada anaknya sudah cukup.
Sofia tidak menghitung berapa biaya yang dikeluarkan demi anaknya.
Sofia juga tidak ingin dicap berutang perawatan jika anaknya meninggal.
"Sekarang Rau sudah meninggal. Meskipun sangat sedih, saya sudah banyak berkorban agar Rau bisa bertahan hidup. Mungkin Allah lebih sayang Rau," ujar Sofia.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Kisah Rau, 16 Bulan Tertidur karena Sindrom Putri Tidur, Meninggal Setelah Dioperasi