Jarang Muncul di Depan Publik, Begini Jawaban Menhan Prabowo Subianto
Sejak resmi menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto jarang tampil di depan publik.
Prabowo berpendapat, keamanan dan kesejahteraan suatu negara harus berjalan beriringan.
Tidak boleh salah satunya ditinggalkan.
Bahkan, kata Prabowo, banyak negara yang memprioritaskan keamanan.
Sebab, keamanan dianggap sebagai syarat membangun kesejahteraan.
"Menurut saya, justru kita harus seimbang. Tapi yang pertama, ini banyak negara loh, di seluruh dunia, bahwa masalah keamanan syarat untuk kesejahteraan.
Kalau tidak aman, tidak mungkin sejahtera," katanya.
Prabowo pun mencontohkan Amerika Serikat dan Singapura.
AS, misalnya, menganggarkan 50 persen APBN untuk sektor pertahanan.
Kemudian, Singapura, mengalokasikan 30 persen APBN untuk sektor pertahanan.
Padahal luas wilayah negara Singapura relatif kecil.
Prabowo bahkan menyamakannya dengan Bogor.
Jumlah penduduknya pun jauh lebih sedikit dibanding Indonesia.
"Tapi mereka menilai kemerdekaan mereka, kedaulatan mereka sangat penting sehingga 30 persen APBN untuk pertahanan.
Kemudian dari produk nasional, GDP-nya itu, mereka sudah tiga persen. Kalau kita tidak sampai satu persen," tuturnya.
Karena itu, dia menegaskan, bahwa pertahanan negara perlu jadi perhatian. Pembangunan kesejahteraan memerlukan keamanan negara.
"Pertahanan ini syarat kesejahteraan, rakyat butuh kesejahteraan, tapi butuh juga keamanan," kata Prabowo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo: Salah Kalau Menhan Banyak Bicara