Danang Wicaksana Sulistya Dukung Upaya Pelestarian Populasi Berbagai Satwa di Lereng Merapi

DWS menemui puluhan kelompok masyarakat di dusun tersebut untuk mempelajari berbagai potensi ekonomi dan permasalahan yang dihadapi warga

Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Calon Bupati Sleman nomor urut 1, Danang Wicaksana Sulistya (DWS), saat mengunjungi Dusun Sorowangsan, Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Senin (12/10/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Calon Bupati Sleman nomor urut 1, Danang Wicaksana Sulistya (DWS), mengunjungi Dusun Sorowangsan, Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Senin (12/10/2020).

Dalam kunjungannya tersebut, pria yang karib dengan inisial DWS tersebut berbincang dan membahas terkait persoalan kelestarian lingkungan.

DWS menemui puluhan kelompok masyarakat di dusun tersebut untuk mempelajari berbagai potensi ekonomi dan permasalahan yang dihadapi warga.

Dalam pertemuan tersebut, DWS juga berdiskusi dengan pehobi burung kicauan dan penangkar burung jenis Murai Batu (Copsychus malabaricus) tentang potensi ekonomi dan ancamannya terhadap fungsi ekologi.

Penangkar Murai Batu di dusun Sorowangsan, Lanjar Slamet Riyadi, menyatakan nilai ekonomis yang terus meningkat akibat permintaan burung yang terus naik di satu sisi merupakan berkah bagi peternak.

Namun, dia mengaku khawatir, jika tidak dibarengi dengan upaya penangkaran akan mengganggu populasi burung yang harga perekornya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah itu.

"Potensi ekonominya bagus, kalau tidak ada breeder (penangkar) akan memicu penangkapan Murai Batu di alam, dan itu pasti jadi masalah di kemudian hari," imbuh Lanjar.

Calon Bupati Sleman nomor urut 1, Danang Wicaksana Sulistya (DWS), saat mengunjungi Dusun Sorowangsan, Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Senin (12/10/2020).
Calon Bupati Sleman nomor urut 1, Danang Wicaksana Sulistya (DWS), saat mengunjungi Dusun Sorowangsan, Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Senin (12/10/2020). (dok.istimewa)

Sejauh ini, Lanjar yang memiliki belasan pasang indukan dalam kandang penangkaran itu mengaku masi kewalahan memenuhi permintaan pasar.

Para kicau mania, sebutan untuk pehobi burung, bahkan mengantre untuk mendapatkan bakalan burung yang biasanya menjadi jagoan di sejumlah lomba itu.

Namun, masih menurut Lanjar, permintaan yang tinggi terhadap jenis burung yang habitatnya tersebar di sejumlah wilayah mulai dari Semenanjung Malaysia, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera itu populasinya terus menurun akibat penangkapan liar.

"Padahal kita semua tahu, bahwa burung adalah salah satu yang menjadi indikator aktifitas vulkanis di Gunung Merapi. Dahulu, burung dijadikan penanda karena mereka akan terbang turun menjauhi lereng Merapi saat menjelang erupsi," kata Lanjar.

Kekhawatiran Lanjar cukup beralasan, pasalnya, Kecamatan Turi adalah salah satu dari empat wilayah kecamatan di Kabupaten Sleman yang terletak di lereng Gunung Merapi.

Karena itulah, pria yang juga merupakan penggerak pertanian dan budaya di desanya itu memilih teknik pembiakan untuk memenuhi permintaan terhadap burung kicauan, terutama Murai Batu.

Menanggapi hal itu, DWS mengaku mendukung langkah penangkar dan berjanji akan mendukung upaya pelestarian populasi berbagai satwa di lereng Merapi.

Calon Bupati Sleman yang diusung Partai Gerindra, PKB, PPP dan didukung oleh sejumlah partai non parlemen itu memastikan komitmennya terhadap kicau mania, sejauh tidak mengganggu fungsi ekologis dari satwa tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved